Jakarta, Aktual.co — Direktur Pusat Kontra Terorisme Nasional AS, Nicholas Rasmussen, menyatakan Terdapat lebih dari 20 ribu orang warga asing yang berasal dari 90 negara telah bergabung dan berjuang bersama kelompok militan ISIS di Irak dan Suriah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.400 di antaranya berasal dari negara-negara Barat. Siapa sajakah mereka? Dari negara mana saja mereka berasal?

CNN merangkum sejumlah warga dari enam negara Barat, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Inggris, Australia dan Jerman, yang diperkirakan telah bergabung dengan ISIS.

Amerika Serikat
Kasus teranyar yang melibatkan warga Amerika Serikat dengan serangan ISIS mencuat ketika tiga pemuda ditangkap di New York pada Rabu (25/2). Ketiga pemuda yang diidentifikasi bernama Abdurasul Juraboev, 24, Akhror Saidakhmetov, 19, dan Abror Habibov, 30, ditangkap atas tuduhan bersekongkol untuk memberikan dukungan material dan sumber daya kepada organisasi teroris asing, yaitu ISIS.

Jaraboev dan Saidakhmetov merupakan penduduk AS. Jaraboev berasal dari Uzbekistan, sedang Saidakhmetov berasal dari Kazakhstan. Sementara, Habibov, juga berasal dari Uzbekistan, dan masuk ke AS secara legal namun overstay. Pihak berwenang mengungkapkan mereka mulai membuntuti ketiga orang yang tinggal di Brooklyn, New York, tersebut sejak Agustus 2014, karena terdapat dugaan ketiganya akan meluncurkan serangan terorisme.

Dokumen pengaduan di pengadilan federal di Brooklyn, New York, mengungkapkan bahwa dua di antara tiga pemuda tersebut merencanakan pembajakan penerbangan komersial tujuan Turki dan mengalihkannya “ke ISIS, sehingga ISIS akan memiliki pesawat”. Sementara, salah satu dari tiga pemuda tersebu dituduh merencanakan pembunuhan terhadap Presiden AS Barack Obama.

Selain ketiga pemuda tersebut, terdapat empat wanita dari Colorado yang ditangkap dengan tuduhan mencoba untuk bergabung ISIS. Dalam kasus lainnya, tiga remaja Denver, diduga direkrut ISIS melalui media sosial. Ketiganya dihentikan di Jerman pada Oktober lalu dan dikirim kembali ke Amerika Serikat. Setelah ditangkap pada musim semi 2014, Shannon Maureen Conley adalah salah satu orang Amerika yang pertama dihukum karena berkonspirasi untuk mendukung ISIS.

Sementara menurut pakar, dua orang yang muncul dalam video propaganda ISIS, diduga berasal dari Amerika Serikat atau Kanada, karena berbicara dalam aksen Amerika Utara. Keduanya terduga militan ISIS tersebut selalu tampil dengan mengenakan topeng yang menutupi seluruh wajah mereka kecuali bagian mata.

Salah satu dari dua orang tersebut tampil dalam salah satu video ISIS yang berjudul “Flames of War,” yang memperlihatkan aksi eksekusi sejumlah orang. Sementara satu orang lainnya merupakan anggota militan yang berbicara dalam video propaganda ISIS di Libya, yang memperlihatkan eksekusi pemenggalan 21 warga Kristen Koptik asal Mesir.

Kanada
Pada 2014, badan intelijen Kanada memperkirakan terdapat lebih dari 130 warganya yang telah bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. Salah seorang warga Kanada, Damian Clairmont tewas dalam pertempuran di Aleppo, Suriah pada tahun lalu. Ibunya, Christianne Boudreau, menyatakan kepada CNN bahwa Clairmont masuk Islam setelah bermasalah di SMA dan secara bertahap direkrut oleh ISIS.

“Dia dipaksa untuk pergi ke sana untuk membantu menyelamatkan perempuan dan anak-anak untuk menghentikan penyiksaan,” kata Boudreau, sembari menyatakan bahwa dari waktu ke waktu, Clairmont dicuci otak oleh ISIS. Warga Kanada lainnya, John Maguire dan Khadar Khalib, pemuda berusia 20-an tahun, didakwa secara in absentia oleh Kepolisian Kanada, Royal Canadian Mounted Police, atas tuduhan sengaja berpartisipasi dalam kegiatan kelompok teror dan mencoba merekrut warga lainnya.

Seorang wanita yang mendapat julukan “Toronto Jane” menuliskan dukungan kepada kelompok teror di Toronto dalam akun Twitter miliknya pada November lalu. Setelah lama tidak mencuit, fasilitas geo-tagging dalam akun Twitter miliknya menunjukkan dia berada di Suriah, dan kembali mencuit dari negara itu.

Perancis
Dunia belum melupakan warga negara Perancis yang telah bergabung dengan ISIS, Hayat Boumeddiene. Wanita yang merupakan istri dari Amedy Coulibaly, salah satu dari tiga pelaku serangan di Paris pada awal Januari lalu, dikonfirmasi telah bergabung dengan ISIS di Suriah.

Hayat Boumeddiene, istri dari pelaku serangan Paris, Amedy Coulibaly hingga kini masih buron dan diyakini berada di Suriah. Meskipun demikian, peran Boumeddiene untuk ISIS masih simpang siur. Pasalnya, Boumeddiene diyakini telah menghilang ke Suriah sebelum serangan yang menewaskan 17 orang tersebut terjadi di Paris.

Pakar menyatakan, terdapat sekitar 1.200 pejuang Perancis yang telah bergabung ISIS. Namun, pihak berwenang Perancis sejauh ini menyatakan bahwa hanya satu orang pria yang dipastikan bergabung dengan ISIS. Maxime Hauchard, warga Perancis diduga muncul dalam sebuah video yang menggambarkan pemenggalan kepala pilot Yordania, Muath al-Kassasbeh. Otoritas Perancis telah menghapuskan dugaan bahwa warga Perancis lainnya, Mickael Dos Santos, diyakini sebagai anggota ISIS.

Inggris
Sejumlah pakar menyatakan bahwa sekitar 600 warga negara Inggris diyakini telah berpergian ke Irak dan Suriah. Jihadi John, anggota ISIS yang kerap muncul di video propaganda dengan berpakaian serba hitam, diyakini berasal dari Inggris karena berbicara dalam logat London yang kental. Para pejabat AS dan Inggris menyatakan bahwa mereka mengetahui identitas Jihadi John, namun menolak mempublikasikannya.

Selain itu, tiga gadis Inggris, Shamima Begum, 15 tahun; Kadiza Sultana, 16 tahun; dan Amira Abase, 15 tahun, pekan ini ramai diberitakan media karena ketiganya meninggalkan Inggris pada 17 Februari menuju Istanbul, untuk menyebrang ke Suriah. Tiga gadis Inggris yang berpergian ke Turki diperkirakan sudah menyebrang ke Suriah. (Dok.REUTERSTV)
Tiga gadis ini merupakan korban perekrutan dari Aqsa Mahmood, 19 tahun, gadis Inggris lainnya yang meninggalkan rumahnya di Glasgow, Skotlandia pada bulan September, untuk bergabung dengan ISIS.

Australia
Semenjak serangan penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney pada akhir 2014 lalu, sejumlah orang telah ditangkap dan didakwa atas dugaan bergabung dengan militan dan merencanakan aksi teror di Australia.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop menyatakan sekitar 110 warga Australia bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah, dengan 40 orang di antaranya adalah wanita yang ingin menjadi pengatin ISIS.

Kasus yang paling menonjol adalah warga Australia bernama Khaled Sharrouf, yang menggunggah foto dirinya dan anaknya yang berusia 7 tahun tengah memegang kepala seorang pria yang sudah terpenggal.

Jerman
Diperkirakan, sekitar 600 warga Jerman bergabung dengan ISIS. Seorang penulis, wartawan dan mantan politisi Jerman, Jürgen Todenhofer melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak pada bulan Desember lalu. Kepada CNN, dia menyatakan bahwa dia sempat melakukan percakapan dengan militan ISIS asal Jerman, lewat Skype.

“Dia mengatakan apa yang mereka ingin dia katakan. Dia yakin bahwa dia berada di jalan yang benar,” kata Todenhofer. Seorang penyanyi rap Jerman, Denis Cuspert, yang dikenal dengan nama panggung Deso Dogg, 39, dilaporkan bergabung dengan ISIS dan kemudian berperan menjadi perekrut warga Jerman.

Dilansir Deutsche Welle, Cuspert yang juga memiliki nama Abu Talha al-Amani dipercaya pergi ke Timur Tengah pada awal perang sipil di Suriah. Belakangan ia terlihat dalam video pemenggalan ISIS pada November 2014.