Jakarta, Aktual.com – Negara-negara mulai dari Amerika Serikat hingga ke Jepang dan Singapura sedang mempertimbangkan pengetatan keamanan menjelang acara pertunjukan atau olah raga utama menyusul serangan bom bunuh diri di Inggris yang menewaskan sedikitnya 22 orang.

Inggris berada pada kondisi siaga dua yang berarti sebuah serangan oleh militan dianggap sangat mungkin terjadi, setelah ledakan bom bunuh diri di akhir konser penyanyi Amerika Serikat (AS) Ariana Grande di Manchester, Senin (22/5) waktu setempat.

Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa memantau dengan seksama situasi di Manchester dan menyatakan bahwa publik Amerika Serikat mungkin akan mengalami peningkatan keamanan di acara publik.

Jepang mengatakan telah mulai mengumpulkan informasi. “Kami telah memperkuat posisi kami dengan mendirikan sebuah unit pengumpulan informasi yang didedikasikan untuk terorisme internasional,” kata Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (23/5).

Di Singapura, penyelenggara konser Britney Spears pada Juni mengatakan mereka sedang mempertimbangkan langkah-langkah baru.

Artikel ini ditulis oleh: