Petugas menata uang kertas di ruang penyimpanan uang "cash center" di kantor pusat, Bank Negara Indonesia, Jakarta, Kamis (29/12/2016). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 11 triliun untuk kebutuhan Hari Natal dan Tahun Baru 2017. Dalam rangka memenuhi kebutuhan libur panjang tersebut, BNI juga telah mendistribusikan uang rupiah terbitan emisi 2016. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) jelang akhir pekan ini masih menunjukkan pelemahannya akibat sentimen negatif dari global.

Pada perdagangan hari ini di pasar valuta asing dikutip dari Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.373. Angka itu menjunjukkan rupiah melemah 23 poin dari penutupan kemarin yang di level Rp13.350.

Menurut analis senior Reza Priyambada, pelemahan rupiah mengikuti pelemahan semua mata uang utama di Asia yang dimotori oleh yen Jepang.

“Meski ada sentimen positif di dalam negeri, tapi tak banyak pengaruh dan tak dipercaya pasar, sehingga tak membuat rupiah,” jelas Reza di Jakarta, Kamis (9/3).

Laju rupiah ini mengikuti penurunan yen yang merespon penurunan data current account-nya serta melemahnya euro jelang pertemuan bank sentral Uni Eropa (UE). Kondisi itu membuat USD semakin perkasa.

“Kami perkirakan rupiah bergerak di kisaran support di Rp13.392. Sedang level resisten rupiah akan di rentang Rp13.310. Tetap cermati sentimen yang ada. Karena potensi pelemahan rupiah akan terus terjadi,” jelas dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka