Analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS (USD) pada perdaganagn hari ini masih melanjuitkan pelemahannya. Hal ini karena beberapa sentimen domestik yang dianggap positif, justru direspon pelaku pasar.

Mengutip Bloomberg Jumat (25/8), Rupiah sendiri dibuka di posisi Rp13.341. Angka tersebut memang Rupiah menguat 5 poin di sisi pembukaan. Kemarin ditutup di level Rp13.346. Namun sayangnya sepanjang awal perdagangan, terutama di saat sejam pertama, makin anjlok. Terlihat Rupiah melorot ke level Rp13.350.

Menurut analis pasar uang dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di kancah global sebetulnya kondisi USD dan EUR sedang dalam masa fluktuatif. Hal ini terjadi karena jelang pertemuan para bank sentral dimana pelaku pasar akan fokus pada penyampaian pandangan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan The Fed.

“Hal itu kemungkinan dapat membuat mata uang EUR dan USD akan kembali fluktuatif. Dan ini mestinya bisa menguntungkan Rupiah,” jelas Reza di Jakarta.

Apalagi memang, kata Reza, momen melemahnya laju USD itu setelah merespon komentar Presiden Trump yang mengancam akan memberhentikan operasional Pemerintahan AS. Hal ini dilakukan bila rencana untuk membangun tembok pembatas AS-Meksiko tidak disetujui. Dan itu berimbas pada pergerakan mata uang lainnya dapat mengambil kesempatan untuk terapresiasi. Mestinya Rupiah juga menguat.

Sementara itu, Reza menambahkan, dari dalam negeri sejumlah sentimen positif semestinya bisa memengaruhi laju penguatan Rupiah. Seperti perkiraan BI pada tahun 2019 ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh 5,3-5,7 persen; pertumbuhan kredit hingga Juli 2017 mencapai 8,20 persen, termasuk juga pada dana pihak ketiga dan penghimpunan dana melalui asuransi yang juga meningkat.

“Termasuk soal penetapan satu harga pada BBM di Wilayah Timur Indonesia untuk mengurangi kesenjangan dan kenaikan inflasi. Itu mestinya bisa menjadi sentiment positif bagi rupiah,” kata Reza.

Untuk itu pelaku pasar tetap harus mewaspadai sentiemn yang ada. Apalagi ada spekulasi pembelian kedua mata uang. Hal itu dapat terjadi sehingga berpeluang menghambat potensi kenaikan sejumlah mata uang lainnya lebih lanjut. Termasuk Rupiah yang mencoba bertahan positif untuk sementara ini.

“Diharapkan masih ada sejumlah sentimen positif dari dalam negeri untuk mengimbangi variatifnya sentimen dari luar. Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pelemahan lanjutan tersebut,” jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, dia memperkirakan laju support rupiah akan bergerak di kisaran 13.362. sedang untuk level resisten rupiah bisa di rentang 13.280.
Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs