Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak melemah sebesar 28 poin menjadi Rp14.131 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.103 per dolar AS.

Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa dolar AS meningkat karena prospek ekonomi yang membaik dan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.

“Kelanjutan peningkatan di jangka pendek bergantung pada notulen FOMC yang sedianya akan dirilis dalam waktu dekat,” kata HUssein Sayed.

Ia mengatakan bahwa pelaku pasar sedang menanti hasil notulen itu mengenai seberapa agresif Bank Sentral AS atau The Fed meningkatkan suku bunga. Selain itu, pasar juga menanti pendapat The Fed mengenai harga minyak mentah dunia, apakah memengaruhi kebijakan moneternya atau tidak.

Dari dalam negeri, lanjut dia, perhatian investor akan tertuju pada data pertumbuhan kredit Indonesia yang dapat memberi gambaran tentang perubahan total kredit dan sewa sepanjang bulan April.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid