Jakarta, Aktual.Com- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan ada lima sektor yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, sektor pertama yang harus didorong adalah industri pengolahan nonmigas atau manufaktur. Pasalnya, sudah saatnya pemerintah kembali lagi mendorong industri manufaktur.

“Di manapun di dunia, tidak ada negara maju yang kondisinya seperti sekarang tanpa kontribusi dari manufaktur. Meskipun pertanian tetap penting, tapi manufaktur yang bisa kita dorong untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas dia seperti dilansir dari Antara, Jakarta, Minggu (15/1/2017).

Sektor kedua yang perlu didorong kata Bambang adalah pertanian. Kebutuhan pangan domestik masih cukup besar sehingga sektor ini harus didorong. Namun demikian, kelebihan di sektor pertanian dianggap masih memiliki potensi ekspor dan dapat didorong oleh industri manufaktur yang berbasis hasil pertanian.

“Jadi artinya pertanian penting, tapi jangan hanya menjual hasil pertanian mentah, tapi juga bagaimana pengolahannya. kalau sudah mengolah, berarti itu sudah masuk industri manufkatur,” jelas Bambang.

Sektor ketiga adalah perdagangan. Bambang menyebut baik perdagangan ritel maupun perdagangan besar harus mampu mendorong sektor konsumsi. Kemudian ada pula sektor konstruksi. Peran pemerintah untuk mendorong pihak swasta untuk ikut dalam pembangunan, dinilai akan langsung mendorong sektor tersebut.

“Dalam dua tahun terakhir, sektor konstruksi tumbuhnya lumayan, sekitar enam persen lebih, artinya ini bisa jadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan,” tambah dia.

Sektor terakhir, yakni informasi dan teknologi yang kini permintaannya cukup besar sejalan  dengan berkembanganya teknologi.

“Jadi kelima sektor ini lah yang kita harapkan mendorong pertumbuhan, plus ada dua sektor khsusus yang kita ingin kembangkan dan punya potensi mendorong pertumbuhan, yaitu pertama, sektor jasa keuangan dan pariwisata,” kata Bambang.

Sektor jasa keuangan tambah dia kini menjadi penting, ditambah lagi pemerintah masih memiliki  misi keuangan inklusif (financial inclusion). Kini, masyarakat Indonesia masih belum banyak yang mengenal bank atau punya rekening di bank.

“Ini salah satu area yang bisa digarap. karena jika financial inclusion membaik, jasa keuangan juga akan meningkat, masyarakat juga akan makin sejahtera. Mereka hanya bisa sejahtera jika punya akses ke jasa keuangan,” ujarnya.

Sedangkan untuk pariwisata, Bambang mengatakan peran pemerintah daerah sangat sentral dan pemda harus memiliki ambisi mengembangkan pariwisata di daerahnya.

“Dan harusnya Bappeda yang lebih tahu mengenai analisa ekonomi, harus bisa menceritakan kepada kepala daerah atau kepala dinas lain, kalau kita kembangkan pariwisata daerah maka multiplier effect-nya pengeolahan,” kata Bambang.

Di sektor pariwisata, pelaku ekonomi yang terlibat tidak hanya pengusaha besar, tapi juga sampai pengusaha paling kecil. Lapangan kerja yang tercipta juga akan bervariasi, mulai dari manajer hotel sampai tukang parkir, tour guide, dan sebagainya.

“Kita juga bicara bagaimana menciptakan pertumbuhan yang berkualitas dalam tempo yang singkat dan pariwisata bisa menjadi jawaban. Kita sedang berupaya agar kita menjadi lebih menarik bagi wisatawan asing,” tukas Bambang.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs