Jakarta, Aktual.co — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan selama Januari 2015 indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung menguat karena didorong penguatan sektor properti, barang konsumsi, aneka industri, perdagangan dan keuangan.

“Peningkatan terbesar ada pada sektor properti namun di sisi lain penurunan index terjadi pada sektor pertanian, industri dasar, infrastruktur dan pertambangan,” kata Kepala Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis otoritas Jasa Keuangan (OJK) Imansyah di Jakarta, ditulis Jumat (13/2).

Ia mengatakan pelemahan indeks sektor pertanian dan pertambangan dipengaruhi oleh berlanjutnya tren penurunan harga komoditas dunia. Sementara itu, posisi nilai aktiva bersih (NAB) reksadana, per akhir Januari 2015 meningkat Rp5,8 triliun dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Peningkatan tersebut berasal dari “net subscription” sebesar Rp3,8 triliun dan kenaikan nilai sebesar Rp2 triliun. Kemudian rata-rata “bid ask spread” di pasar saham pada bulan Januari 2015 melebar dibandingkan dengan rata-rata bulan sebelumnya.

“‘Bid ask spread’ pasar saham melebar dari 3,8 persen pada Desember 2014 menjadi 4,04 persen pada Januari 2015,” kata dia.

Menurutnya risiko pasar industri reksa dana tergolong rendah di tengah fluktuasi pasar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka