Samarinda, Aktual.com – Sektor primer seperti pertanian dan pertambangan di Provinsi Kalimantan Timur, tercatat sebagai lapangan usaha yang mampu menarik investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) paling tinggi selama semester pertama 2017.

“Investasi dari PMA ke Kaltim dari sektor primer dalam semester ini mencapai 366,75 juta dolar AS,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah di Samarinda, Sabtu (5/8).

Sedangkan total nilai investasi PMA pada semester 1 2017 sebesar 447,68 juta dolar AS, atau setara dengan Rp5,95 triliun dengan catatan 1 dolar AS rata-rata sama dengan Rp13.300.

Rincian investasi dari sektor primer adalah investasi pada subbidang pertambangan dengan nilai 295,56 juta dolar AS, sementara proyek yang dikerjakan sebanyak 38 titik .

Investasi subbidang pertambangan ini mampu menyerap pekerja sebanyak 992 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 29 tenaga kerja Asing (TKA).

Kemudian subbidang tanaman pangan dan perkebunan terdapat investasi senilai 68,8 juta dolar dengan proyek yang dikerjakan sebanyak 31 unit. Jumlah pekerja yang dilibatkan di proyek ini tercatat 611 TKI dan enam TKA.

“Dalam memilah investasi PMA, ada tiga sektor yang kami pisah, yakni sektor primer, sekunder, dan tersier. Dari tiga sektor ini, sektor primer mendapat invetasi tertinggi, disusul sektor skunder dan sektor tersier,” katanya.

Untuk sektor skunder nilai investasinya sebesar 57,25 juta dolar yang di antaranya pada subbidang industri makanan mampu menarik minat investasi 50,55 juta dolar dengan proyek yang dikerjakan terdapat 25 titik dan menyerap 30 TKI.

Subbidang industri karet, barang dari karet dan plastik tercatat ada 6,66 juta dolar investasi yang masuk dengan jumlah proyek yang dikerjakan ada tiga unit, sementara perusahaan terkait belum melaporkan jumlah tenaga kerja yang dilibatkan.

Pada sub industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik, nilai investainya 29,6 ribu dolar. Proyek yang dikerjakan ada dua unit yang melibatkan sembilan TKI dan satu TKA.

Selanjutnya untuk sektor tersier tercatat ada 54 proyek yang dikerjakan dengan nilai investasi PMA 23,66 juta dolar, pekerja yang terlibat sebanyak 352 orang, terdiri dari 336 TKI dan 16 TKA.

“Di antara proyek pada sektor tersier adalah di bidang perdagangan dan reparasi yang terdapat 20 proyek dengan nilai investasi PMA 5,63 juta dolar. Subbidang ini menyerap 143 pekerja yang terdiri 141 TKI dan dua TKA,” ujar Diddy.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: