Wakil Ketua KPK Saut Situmorang keluar dari gedung Barekrim usai menjalani pemeriksaan terkait dugaan pencemaran nama baik atau penghinaan terhadap Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Jakarta, Kamis (16/6/2017). Saut Situmorang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik atau penghinaan terhadap Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Jakarta, Aktual.com – Salah satu saksi yang disebut memiliki informasi penting terkait dugaan korupsi proyek e-KTP, Johannes Marliem dikabarkan meninggal bunuh diri di Los Angeles, Amerika Serikat pada 10 Agustus 2017.

Kabarnya, yang Johannes tewas bunuh diri usai mengurus kasusnya yang sedang diusut oleh pihak kepolisian Los Angeles, LAPD soal kepemilikan senjata ilegal.

Meski begitu, informasi ini belum bisa terverifikasi. Pihak KPK, yang pernah memeriksa Johannes di Amerika pun mengaku belum mengetahui informasi valid ihwal penyebab kematian Johannes.

“Nanti, ini lagi koordinasi dulu. Belum tahu benar resminya sepertinya apa,” kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang kepada Aktual.com, Sabtu (12/8).

Seperti diketahui, sepak terjang Johannes dalam kasus e-KTP memang tak bisa diremehkan. Dia merupakan penyedia automated fingerprint identification system atau AFIS merk L-1 yang dipakai dalam setiap e-KTP.Seperti diketahui, sepak terjang Johannes dalam kasus e-KTP memang tak bisa diremehkan. Dia merupakan penyedia automated fingerprint identification system atau AFIS merk L-1 yang dipakai dalam setiap e-KTP.

Dia satu-satunya saksi kunci yang tidak dihadirkan dalam persidangan 2 terdakwa kasus e-KTP, Irman dan Sugiharto. Namun, pihak lembaga antirasuah dikabarkan telah mengantongi sejumlah bukti elektronik yang dimiliki Johannes terkait skandal korupsi proyek e-KTP.

M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu