Peran Asing dalam ekonomi Indonesia

Menengok kebelakang, jatuhnya Bung Karno diduga atas prakarsa Time Corp dan diperkuat dengan perjanjian Genewa. Hingga saat ini, Perjanjian Genewa yang menyimpan  57 ribu ton emas murni masih menjadi misteri. Baik Megawati maupun SBY pernah melakukan penarikan emas tersebut, namun tidak membuahkan hasil.

Pascajatuhnya Bung Karno yaitu zaman Soeharto, utang tidak disebut utang, tetapi ditulis sebagai pemasukan pembangunan. Artinya, APBN yang disusun tidak  pernah defisit, karena ditutupi dengan utang yang ditulis sebagai pemasukan pembangunan.

“Utang yang ditulis sebagai pemasukan pembangunan menyebabkan APBN zaman Soeharto tidak pernah defisit. Maka utang akan membengkak dari tahun ke tahun berikut bunga dan nilai tukar. Itu merupakan campur tangan AS melalui CIA,” ujar Kwik.

Kala itu, pejabat CIA mengungkapkan bahwa untuk memuluskan pengaruh Amerika Serikat di Indonesia, maka dilakukan beberapa cara antara lain pembiayaan proyek besar di Indonesia melalui perusahaan AS, kemudian memberikan justifikasi bahwa proyek itu penting bagi Indonesia, mengkalkulasikan untung sebesar dari proyek tersebut, meyakinkan proyek tersebut akan meningkatkan PDB hingga memberikan penguasa kebahagian dengan memberikan policy dan keuntungan.

“Gali lubang-tutup lubang ini akan menjadikan sasaran empuk AS jika menginginkan manfaat ekonomi dan politik, termasuk militer, suara di PBB, dan pengelolaan sumber daya Alam,” jelas kwik.

Page 4: Keuangan Negara yang Terus Rapuh

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka