Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada bergerak menguat 20 poin menjadi Rp12.335 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.355 per dolar AS.

“Laju mata uang rupiah bergerak menguat, diperkirakan Bank Indonesia melakukan intervensi agar tidak tertekan lebih dalam,” kata Kepala riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (9/12).

Namun, menurut dia, laju rupiah cenderung masih tertahan di tengah sentimen negatif saat ini yang cukup dominan. Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 menjadi salah satu faktor negatif bagi mata uang domestik.

“Kondisi itu akan membawa dampak buruk bagi fundamental rupiah ke depannya dan mendorong pelaku pasar untuk lebih memilih masuk ke dolar AS untuk menjaga nilai aset,” katanya.

Ia mengatakan bahwa Bank Dunia memangkas pertumbuhan ekonomi 2015 menjadi 5,2 persen dari perkiraan sebelumnya 5,6 persen. Selain itu, Bank Dunia juga memangkas pertumbuhan kredit dan laju neraca perdagangan.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa Bank Indonesia cukup aktif melakukan intervensi di tengah kondisi kurs rupiah yang mengalami pelemahan cukup dalam.

“Bank Indonesia menyatakan terus melakukan intervensi di pasar valas dan terlihat bahwa intensitasnya semakin besar dari periode normal, kondisi itu membuat peluang rupiah naik dapat terbuka,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka