Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (13/9) bergerak ke posisi Rp14.792, atau terapresiasi dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.803 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa perang dagang yang berpotensi mereda setelah pejabat Amerika Serikat menyampaikan pembicaraan bilateral menahan apresiasi dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah.

“Dolar AS tertahan karena kabar mengenai sentimen perdagangan kedua negara itu,” katanya di Jakarta, Kamis (13/9).

Ia menambahkan dolar AS juga mendapat sentimen negatif dari data indeks harga konsumen (PPI) yang dirilis mengecewakan. Data PPI Amerika Serikat turun 0,1 persen pada Agustus, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Rabu (12/9).

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada menambahkan turunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat seiring dengan penurunan data indeks harga konsumen menambah tekanan bagi dolar AS.

“Data indeks harga konsumen yang menurun menandakan inflasi di Amerika Serikat berpotensi lebih rendah dari perkiraan,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (13/9), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.794 dibanding sebelumnya (12/9) di posisi Rp14.863 per dolar AS.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: