Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (7/9), bergerak melemah tipis sebesar delapan poin menjadi Rp14.881 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.873 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail, mengatakan pergerakan dolar AS cenderung terbatas menyusul pelamahan data tenaga kerja Amerika Serikat.

Ia memaparkan Moody’s analytic melaporan bahwa perusahaan swasta menambah sekitar 163 ribu tenaga kerja baru pada Agustus lebih rendah dari ekspektasi.

“Pelemahan data itu memperkuat keyakinan investor bahwa The Fed tidak akan terlalu agresif untuk menaikan tingkat suku bunga,” katanya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa pergerakan dolar AS yang terbatas terhadap sejumlah mata uang dunia kemungkinan akan membantu penguatan mata uang negara-negara berkembang termasuk rupiah.

“Intervensi ganda BI di pasar surat utang dan pasar valas diperkirakan akan juga membantu penguatan rupiah,” katanya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan laju mata uang dolar AS cenderung tertahan setelah muncul kabar mengenai negosiasi perdagangan Amerika Serikat dan Kanada mengalami kemajuan.

“Dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia di tengah meredanya kekhawatiran terhadap tensi perdagangan global, situasi itu mendukung permintaan aset di negara berkembang,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: