Jakarta, Aktual.com – Bank sentral Tiongkok mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong reformasi keuangan dan membuka pasar setelah mata uangnya, renminbi (RMB), dimasukkan ke dalam keranjang mata uang Special Drawing Right (SDR) Dana Moneter Internasional (IMF).

IMF mengumumkan peluncuran keranjang SDR baru termasuk yuan atau renminbi, efektif mulai Sabtu 1 Oktober, mengatakan hal itu adalah “tonggak bersejarah” bagi Tiongkok, IMF dan sistem moneter internasional.

Tiongkok menyambut baik langkah yang akan memperkuat keterwakilan, stabilitas dan daya tarik SDR sementara memajukan reformasi sistem moneter internasional, bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBoC), mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya, Sabtu (1/10).

Pencantuman renminbi atau yuan, ke dalam SDR merupakan tonggak dalam internasionalisasi yuan dan pengakuan dari kemajuan Tiongkok dalam pembangunan ekonomi serta reformasi keuangan dan keterbukaan, kata bank sentral.

SDR merupakan aset cadangan internasional yang diciptakan oleh IMF pada 1969 untuk melengkapi cadangan devisa negara-negara anggotanya. SDR dapat ditukar antara pemerintah-pemerintah untuk mata uang yang dapat digunakan secara bebas pada saat dibutuhkan.

November lalu, IMF memutuskan untuk menyertakan yuan dalam keranjang SDR sebagai mata uang kelima, efektif 1 Oktober 2016.

Dewan eksekutif IMF pada Jumat, juga memutuskan bobot masing-masing mata uang dalam keranjang SDR baru, dengan yuan 10,92 persen, dolar AS 41,73 persen, euro 30,93 persen, yen Jepang 8,33 persen dan pound sterling 8,09 persen.

Persentase tersebut akan tetap selama lima tahun ke depan sampai kajian keranjang SDR berikutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka