Tukinu, peternak ayam petelur di Boyolali Jawa Tengah menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan harga telur saat ini tinggi. Pertama, bangkrutnya peternak-peternak kecil karena ternak ayam diserang penyakit sehingga produksi telur menurun dan tidak mampu mencukupi kebutuhan pasar.

“Ada kemungkinan peternak-peternak kecil tidak bisa bertahan. Karena waktu harga telur itu Rp17.000 – Rp18.000/kg, peternak dengan jumlah ternak 1.000 atau 2.000 ekor atau peternak home industri banyak yang tidak tahan,” kata Tukinu, Selasa (10/7).

Penyebab kedua, lanjut Tukinu, akhir-akhir ini banyak ternak ayam petelur yang diserang penyakit sehingga produksi telur tidak maksimal atau mengalami penurunan.

“Produksi telur mengalami penurunan, biasanya maksimum 90 persen, sekarang rata-rata 70 persen. Misalnya, 1.000 ayam produksi telur 58 kg, sekarang paling dapatnya 40 kg,” jelasnya.

“Dua faktor itulah yang menyebabkan harga telur mengalami kenaikan. Kalau produksi turun kan otomatis permintaan yang selama ini tercukupi kan tidak tercukupi. Yang mengakibatkan harga mengalami kenaikan,” sambungnya.

Rupiah Terus Melemah Jadi Penyebab Harga Telur Tembus Rp30 Ribu di Jakarta