Ambon, Aktual.com — Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan INPEX Masela, Ltd. sedang melakukan revisi rencana pengembangan kegiatan (plan of development = PoD) di lapangan minyak dan gas bumi di Blok Masela, Maluku Tenggara Barat.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat revisi PoD disetujui oleh Kementerian ESDM, sehingga mereka bisa menghitung kembali besaran nilai PI 10 untuk daerah Maluku, yang sebelumnya sebesar Rp14 triliun tetapi mungkin akan jauh lebih besar dari nilai itu,” kata Gubernur Maluku Said Assagaff, di Ambon, Kamis (2/7).

Menurut Gubernur, dalam pertemuan dengan pihak INPEX dan SKK Migas wilayah Papua dan Maluku, Selasa lalu, diungkapkan temuan cekungan baru di sekitar Blok Masela yang potensinya diperkirakan terbesar di dunia.

Rapat itu membahas beroperasinya beberapa kontraktor perusahaan minyak dan gas di provinsi Maluku.

INPEX, kata gubernur, mengapresiasi kontribusi pemerintah daerah dalam membantu menyelesaikan hambatan-hambatan yang dihadapi di lapangan.

“Ini terkait dengan lahan yang mereka butuhkan di Desa Ohililit, Saumlaki,” katanya.

Sehubungan dengan itu, Gubernur Said telah meminta Dinas ESDM Maluku untuk melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan lahan tersebut, bukan saja untuk kepentingan Blok Masela tetapi juga kepentingan daerah dan bangsa yang lebih besar.

Disinggung tentang PI Blok Masela, gubernur menyatakan pihak INPEX meminta pemerintah daerah dan rakyat Maluku bersabar, karena pengelolaannya tidak gampang dan membutuhkan biaya yang sangat besar.

Artikel ini ditulis oleh: