Berdasarkan data yang diterbitkan BI pagi ini, kurs rupiah berada di angka Rp13.329 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,2% atau 3 poin dari posisi 13.326 kemarin. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.330.‎ AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pada hari ini akan terpengaruh oleh penguatan mata uang Asia dan beberapa sentimen di dalam negeri. Makanya, mengutip Bloomberg hari ini, rupiah dibuka di level 13.319 atau menguat cukup besar 34 poin dari penutupan akhir pekan lalu di posisi 13.353.

Menurut analis pasar uang Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pergerakan rupiah bakal kembali melanjutkan kenaikannya seiring masih melemahnya laju USD.

“Pada akhir pekan lalu, pergerakan rupiah mampu melampaui batas resisten di 13.386. Ternyata adanya rilis pertumbuhan kredit yang meski tipis, masih di bawah harapan dua digit, tapi ternyata cukup direspon positif pasar,” kata dia, di Jakarta, Senin (15/1).

Di sisi lain, kata dia, menguatnya laju sejumlah mata uang Asia dan EUR yang terimbas pemberitaan Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan menghentikan program stimulus moneternya telah menjadi dampak positif.

Untuk itu, dia menegaskan, Pergerakan Rupiah yang mampu berbalik positif ini diharapkan dapat kembali menguat seiring imbas kenaikan mata uang Asia dan EUR itu.

“Meskipun secara keseluruhan dari dalam negeri masih cenderung minim sentimen positifnya,” tandas dia.

Dengam kondisi pasar seperti itu, dia memperkirakan laju support Rupiah akan bergerak di kisaran 13.408. Sedang laju resisten rupiah bisa berada di rebtang 13.340.

Reporter: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka