Warga korban banjir bandang beristirahat di Posko Kampung Bojong Sudika, RW 19, Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul, Cimacan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (22/9). Warga yang mengungsi akibat banjir Garut ini mencapai 1.000 orang yang tersebar dibeberapa tempat. Warga pengungsi ini masih butuh bantuan berupa selimut, pampers, alas tempat tidur dan obat-obatan. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Sekitar 400 pengungsi korban banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat, dipindahkan ke rumah susun di Kecamatan Cilawu, Garut, Senin (26/9).

Camat Cilawu, Ahmad Mawardi, mengatakan, empat ratusan pengungsi itu menempati 98 ruangan rumah susun program pemerintah pusat yang baru selesai dibangun.

“Dari 98 ruangan yang ada di rumah susun ini semuanya sudah penuh terisi,” katanya.

Pemindahan pengungsi korban banjir itu sebagai upaya pemerintah untuk memberi kenyamanan dan rasa aman bagi masyarakat. Menurut dia, jika korban banjir tetap tinggal di tempat pengungsian, khawatir akan menimbulkan hal yang buruk.

“Di tempat mereka itu masih banyak lumpur dan bisa menimbulkan penyakit,” katanya.

Pengungsi yang menempati rumah susun sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti penyediaan air bersih. Bahkan, lanjut dia, makanan untuk memenuhi pengungsi di rumah susun itu sudah disediakan setiap harinya.

“Ada dapur umum, jadi makanan pun sudah disiapkan,” katanya.

Korban yang mengungsi itu hanya sebagian dari banyaknya korban banjir bandang yang masih bertahan di tempat pengungsian sementara.

Para korban banjir masih tersebar di beberapa titik seperti di Kampung Paris, Rengganis, Cimacan dan sejumlah kampung lainnya yang tersebar di sepanjang aliran Sungai Cimanuk.

 

(ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara