Denpasar, Aktual.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana ‎Geologi (PVMBG) terus memantau pergerakan magma Gunung Agung. ‎Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api ‎PVMBG, I Gede Suantika menerangkan, perpindahan titik magma dari sebelah utara hingga persis ke bawah Gunung Agung perlu untuk terus diamati.
Sebab, hal itu berkaitan dengan aktivitas isi perut Gunung Agung. “Kita menunggu perpindahan titik magma dari utara Gunung Agung sampai ke bawah gunung api itu. Kalau sudah di sana (di bawah Gunung Agung), kemungkinan letusan magmatik akan segera terjadi,” kata Suantika di Denpasar, Jumat (24/11).‎
Menurut dia, perpindahan magma itu berkaitan dengan aktivitas kegempaan yang terekam di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Badung. Saat ini, posisi magma masih berada di kedalaman yang cukup jauh yakni 5 hingga 10 kilometer. “Posisi magma itu masih sesuai dengan gempa tektonik lokal. Masih sekitar 5 sampai 10 kilometer,” ujarnya.
‎Gunung Agung telah mengalami letusan pada Selasa 21 November 2017 pukul 17.05 WITA.. Tipe letusan freatik itu terjadi oleh sebab uap air yang tercipta menyentuh massa panas di dalam perut gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut. Pada saat letusan freatik terjadi, Gunung Agung menyemburkan abu vulkanik bersamaan dengan kepulan asap kelabu yang membumbung setinggi 700.
Pewarta : Bobby Andalan, Bali

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs