Sebanyak enam gerbong atau 480 orang pemudik gotong royong PDI Perjuangan diberangkatkan dengan Kereta Api Gayabaru Malang secara cuma-cuma. Hampir seluruh pemudik gratis itu, pulang ke kampung halamannya menuju Solo, Jawa Tengah dan Yogyakarta. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Menghadapi arus mudik lebaran 2017, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) telah mempersiapkan semua skenario untuk memastikan pemudik yang menggunakan kereta api merasakan keamanan dan kenyamanan dalam perjalanannya.

Termasuk dalam antisipasi penggunaan tiket kereta palsu yang dapat merugikan penumpang yang memiliki tiket kereta api resmi.

Humas PT KAI, Agus Komarudin mengatakan akan menindak tegas penumpang yang diketahui memiliki tiket palsu di dalam kereta.

“Kasus penipuan tiket, jelas kami antisipasi. Petugas di lapangan sudah melakukan upaya pengawasan,” kata Agus di Jakarta, Jumat (23/6).

Menurut Agus, penjual tiket palsu ini akan selalu mencari celah untuk mengambil untung, termasuk menipu calon penumpang yang ingin mudik. Ia pun memastikan bahwa tiket palsu akan terdeteksi oleh pihak PT KAI.

Secara tegas, ia pun menyatakan menurunkan penumpang jika penumpang tersebut kedapatan menggunakan tiket palsu.

“Tapi tetap saat dicek manifesnya tidak akan muncul sehingga mereka terindikasi sebagai tiket palsu dan kami akan turunkan,” tegas Agus.

Selain itu, ia juga menghimbau agar para pemudik tiba di stasiun 1-2 jam sebelum jadwal keberangkatan. Hal ini dikarenakan PT KAI tidak menginginkan adanya pemudik yang tidur di stasiun.

“Enggak ada yang tidur di stasiun. Kami himbau calon pemudik datang 1-2 jam sebelum keberangkatan kereta api. Jangan (jadwal) berangkat sore, (tapi) pagi sudah datang di stasiun,” pungkasnya.

Pewarta : Teuku Wildan A.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs