Ketua MUI KH Ma'ruf Amin

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin, mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo terkait pemisahan agama dengan politik. Menurut KH Ma’ruf, pemisahan itu tidak dapat dilakukan.

“Kalo menurut saya agama dan politik itu saling mempengaruhi. Misal adanya paham radikalisme agama sehingga pengen mengganti pancasila, lalu diadakan legitimasi agama, sehingga agama tidak ada dikeseharian berpolitik, ya tidak bisa terpisahkan,” kata KH Ma’ruf usai dialog kebangsaan di Jakarta, Senin (27/3).

KH Ma’ruf yang juga menjabat sebagai Rais Aam PBNU menegaskan bahwa, agama yang ada di dunia ini, tidak pernah mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat radikal.

“Hanya saja agama yang ada itu bukan radikal” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak agar memisahkan persoalan politik dan agama. Menurut Presiden, pemisahan tersebut untuk menghindari gesekan antarumat.

“Memang gesekan kecil-kecil kita ini karena pilkada, karena pilgub, pilihan bupati, pilihan wali kota, inilah yang harus kita hindarkan,” kata Presiden saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3).

Karena rentan gesekan itulah, Presiden meminta tidak ada pihak yang mencampuradukkan politik dan agama.

“Dipisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik,” kata Jokowi.

Laporan Gespy Kartikawati Amino

Artikel ini ditulis oleh: