Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte (kiri) saat kunjungan kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/11). Dalam pertemuan tersebut dibahas kerja sama RI-Belanda di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, infrastruktur, lingkungan dan kemaritiman, serta pengelolaan air. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo mengungkapkan Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang sudah memiliki Lisensi FLEGT (Forest Law Enforcement, Governance and Trade).

“Indonesia harus menggunakan keunggulan comperatif ini dengan baik,” kata Presiden saat pernyataan pers bersama dengan Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (23/11).

Presiden mengungkapkan pertemuan dengan PM Rutte juga membahas meningkatnya nilai kompetitif produk kayu Indonesia dengan sudah berlakunya Lisensi FLEGT ini.

Pertemuan tersebut, kata Jokowi, juga membahas tentang persiapan negoisasi Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

“Kita tegaskan hasil negosiasi CEPA harus menguntungkan rakyat di kedua pihak,” kata Jokowi yang didampingi PM Rutte.

Presiden mengatakan pertemuan dengan PM Rutte juga membahas isu pengelolaan air dan pengembangan infrastruktur maritim.

“Dua bidang ini telah menjadi prioritas kerja sama bilateral. Kita berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama di dua bidang ini, termasuk pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung,” ungkap Presiden.

Selain isu ekonomi, kata Presiden, bersama PM Rutte dirinya juga membahas kerja sama yang kuat untuk pemberantasan terorisme.

“Indonesia-Belanda telah bermitra dengan baik untuk pemberantasan terorisme di JCLEC atau Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation yang berlokasi di Semarang,” kata Presiden.

Jokowi juga mengungkapkan kedua negara juga aktif bersama di Global Counter Terorism Forum karena ancaman terorisme saat ini mengharuskan kedua negara untuk meningkatkan kerja sama pemberatasan terorisme.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka