Jakarta, Aktual.com – Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) akan berencana melakukan pendampingan atau advokasi terhadap isu konflik Pattani, Thailand. Rencana ini disampaikan di tengah diskusi yang bertajuk ‘Pemuda Bersatu dalam Keragaman Budaya ASEAN dan Nusantara’ di Jakarta, Minggu (18/6) lalu.

Selain diskusi, pada kesempatan tersebut, PP KAMMI mengadakan silaturahmi Pemuda Muslim ASEAN. Silaturahmi ini pun dihadiri oleh Himpunan Pelajar Pattani Indonesia (HIPPI).

Ketua Umum PP KAMMI Kartika Nur Rakhman, menyatakan masyarakat Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya, termasuk juga masyarakat Pattani yang berada di Thailand selatan, memiliki kedekatan budaya dan sejarah. Ia pun beranggapan sudah seharusnya pemuda di negara-negara ASEAN, khususnya pemuda muslim, agar mempererat persaudaraan.

“Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dulu pernah menjangkau sebagian besar wilayah ASEAN saat ini. Bahkan pengaruhnya sampai ke wilayah Champa di Kamboja dan Pattani di Thailand. Hal ini membuktikan hubungan antar bangsa di ASEAN sudah terbentuk sejak jaman kerajaan Nusantara di masa lalu,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima aktual.com di Jakarta, Rabu (21/6).

Oleh karenanya, Nur Rakhman merasa sangat ironis rasanya jika PP KAMMI berpangku tangan di tengah konflik yang terjadi di Pattani. Terlebih, Pattani merupakan salah satu provinsi di Thailand yang didera konflik sejak 2004 silam.

“Silaturahim Pemuda Muslim ASEAN menjadi bukti bahwa hubungan baik antar bangsa di masa silam ini tetap terjalin erat yang diwakili oleh pertemuan KAMMI dengan HIPPI. Setelah pertemuan dengan Pelajar Pattani ini KAMMI akan fokus mengawal advokasi masalah isu minoritas di ASEAN,” tegas Nur Rakhman.

Sementara itu, Ketua Umum HIPPI, Hazmee Saleh, mengakui bahwa hubungan Indonesia dengan masyarakat Pattani terbilang dekat. Ia mengisahkan, bahwa hubungan antara Indonesia dengan Pattani sudah terjalin sejak zaman Kerajaan Samudera Pasai.

“Pembawa dakwah Islam pertama ke wilayah Pattani adalah Syaikh Said dari Samudera Pasai yang gugur di Pattani. Ada juga ulama lainnya yaitu Syaikh Ahmad Al-Palembangy yang ikut berdakwah dan berjuang di Pattani dan dimakamkan di sana,” ungkap Hazmee.

Ia berharap HIPPI dapat menyerap banyak pelajaran dari jalinan silaturahmi dan komunikasinya dengan PP KAMMI.

“HIPPI dibentuk untuk memajukan nasib bangsa Melayu Pattani melalui jalur pendidikan, kepemudaan dan kemasyarakatan. Melalui silaturahim ini saya berharap dapat mengambil banyak pelajaran dari KAMMI sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia,” pungkasnya.

 

Laporan Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: