Rizal Ramli mengkritik penertiban kawasan kumuh yang dilakukan Ahok. Mantan Menko Kemaritiman itu menilai langkah Ahok bukan langkah pemimpin yang baik dengan tak memberikan solusi.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Perekonomian di era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Rizal Ramli melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Ponpes modern ini pun dianggap ekonom senior itu sebagai pelaku konsep pendidikan yang sangat mandiri yang sejak dulu dikaguminya.

“Saya menemukan sistem pendidikan yang bagus untuk mempersiapkan anak Indonesia yang mandiri (di Ponpes Gontor). Waktu itu saya sudah sangat kagum,” tandas tokoh nasional yang pernah menjabat Menteri Koodinator Maritim dan Sumber Daya era Presiden Jokowi ini Sabtu kemarin, ditulis Minggu (15/10).

Kedatangan RR, begitu sapaan tokoh ini, langsung didoakan oleh ribuan santri tersebut. Pimpinan Ponpes Gontor KH Ahmad Suharto menyebut sosok Rizal yang menjadi simbol pejuang kemiskinan dan kebodohan di negeri ini.

Dia pun beserta ribuan santri mendoakan Rizal dan negeri ini agar dalam waktu cepat dapat berubah menjadi lebih baik.

“Mari bersama Pak Rizal Ramli saat ini kita teruskan perjuangan melawan kemiskinan, melawan kebodohan. Mari kita lakukan jihad ekonomi,” ajak sang kiai yang secara serempak diamini oleh para santri itu.

Dalam sambutannya, RR menyebut, hampir 50 tahun yang lalu dalam tourney-nya dengan berkeliling Pulau Jawa itu setelah mengikuti program studi beasiswa di Jepang, Rizal justru menemukan sistem pendidikan yang sangat mandiri di Pesantren Gontor.

RR menegaskan, Ponpes Gontor merupakan salah satu inspirasinya untuk mendobrak pemerintahan era Soeharto agar melakukan UU wajib belajar karena pada saat itu ada sekitar delapan juta anak-anak tanpa pendidikan.

“Itulah gerakan pertama anti kebodohan di negeri ini,” puji dia.

Namun sayangnya, hingga kini dia masih Indeks Pembangunan Manusia di negeri ini masih saja rendah, tertinggal di bawah Singapura, Malaysia, Thailand. Itu yang sangat memprihatinkannya.

“Hingga saat ini, masih banyak yang susah untuk masuk kuliah karena biaya yang mahal,” ujar RR ini.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka