AKBP Iman Pribadi Santoso

Simpang Empat, Aktual.com – Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) meminta dua kelompok adat yang bersengketa di Kinali agar berdamai dan menjaga keamanan di daerah itu.

“Hindari aksi provokator dan mengadu domba. Mari berdamai untuk memajukan adat yang ada,” kata Kepala Polres Pasaman Barat, AKBP Iman Pribadi Santoso usai mempertemukan dua kelompok adat yang bersengketa di Simpang Empat, Rabu (5/7).

Menurutnya beberapa waktu belakangan ini isu sengekata adat dan dualisme kepemimpinan di Yang Dipertuan Kinali mulai memanas. Sebab, saat ini ada dua kelompok yang mengklaim kepemimpinan adat setempat.

Ia menyebutkan untuk menyikapi hal itu dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kapolres Pasaman Barat bersama sejumlah unsur Pemkab Pasaman Barat mempertemukan kedua kelompok dengan harapan bisa berdamai dan menjaga kemanan bersama.

Ia meminta kedua belah pihak saling menjaga keamanan dan ketertiban dan tidak melakukan aksi provokasi yang menimbulkan permasalahan atau perkelahian.

Ia menyarankan kedua belah pihak menyelesaikan masalah tersebut sesuai dengan jalur yang ada yakni jalur adat dan melalui musyawarah dan munfakat.

“Pemkab Pasaman Barat dan kepolisian hanya bisa meminta kedua pihak yang bersengketa untuk menjaga keamanan. Tidak bisa mencampuri adat yang ada karena sudah ada jalurnya,” ujarnya.

Menurutnya meski sejak munculnya permasalahan dan adanya rencananya penobatan adat hingga hari ini kondisi masyarakat di Kinali khususnya masyarakat Suku Koto dan Jambak masih dalam keadaan kondusif dan aman.

“Masyarakat jangan mudah terpecah belah. Kemudian niniak mamak dan pimpinan adat segera menyelesaikan masalah ini,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut Polres Pasaman Barat juga menghadirkan Kepala Kesbangpol, Edison Zelmi, Pengadilan Negeri Pasaman Barat, Kejaksaan Negeri Pasaman Barat dan pihak terkait.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: