Pekerja membereskan stok beras di Gudang Beras Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (26/1/2018). Ketua MPR Zulkifli Hasan minta pemerintah untuk membatalkan rencana impor beras. Karena pelaksanaan impor yang dilakukan bersamaan dengan panen raya akan merugikan petani. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Bidang Ekonomi Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup DPP PKS Memed Sosiawan menyatakan jika data dari Kementerian Pertanian akurat maka seharusnya tidak perlu impor beras.

“Jika data dari Kementan ini tepat dan akurat, tidak ada alasan bagi Pemerintah untuk meneruskan kebijakan Impor beras,” kata Memed Sosiawan, Senin (19/2).

Memed mengingatkan, pada periode akhir Januari hingga Maret 2018 para petani sedang memasuki masa panen raya beras di beberapa lokasi sentra produksi beras, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan beberapa daerah lainnya di seluruh Indonesia.

Dengan demikian, lanjutnya, petani sedang menikmati puncak panen raya, dengan harapan panen ini akan memberikan harga yang lebih baik diterima petani, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan hidup petani.

Ia juga mengingatkan, berdasarkan data Kementan, produksi padi selama panen raya antara bulan Januari hingga Maret 2018 akan melimpah. Diperkirakan pada Januari 2018 produksi padi diprediksi mencapai 4,50 juta ton dengan ketersediaan beras sebanyak 2,80 juta ton dan konsumsi beras 2,50 juta ton.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid