Jakarta, Aktual.com — Semua yang ada di muka Bumi serta Alam Semesta ini pada akhirnya akan punah menemui ajalnya di Hari Akhir nanti yang sering kita sebut dengan Hari Kiamat.

Namun, apakah Anda tahu apa arti Kiamat? Secara bahasa, Kiamat itu berarti kebangkitan. Secara istilah hari Kiamat diartikan sebagai hari kebangkitan seluruh umat anak cucu Adam. Jika Anda bertanya kapan terjadi hari Kiamat, tentunya jawabannya adalah ‘Wallahu a’lam’ yang artinya hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Hari Kiamat 2

 

 

 

Saat kita mendalami ajaran agama Islam sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar, kita diajarkan untuk mengetahui bahwa hari Kiamat dibagi menjadi dua. Yakni Kiamat Sughra (Kiamat Kecil) dan Kiamat Kubro (Kiamat Besar)

Kiamat Kubro atau Kiamat besar, tentunya terjadi di akhir zaman, di mana seluruh umat di muka Bumi ini akan menemui ajalnya untuk menghadap sang Khalik.

Sedangkan Kiamat Sughra, yang dikategorikan sebagai Kiamat kecil, tanpa disadari kita sedikit banyak telah mengalami hal tersebut. Di antara tanda-tanda hari Kiamat kecil yaitu, banyaknya terjadi pembunuhan yang merajarela, fitnah dimana-mana, banyak terjadi tindak kriminal dan banyak melakukan maksiat.

Demikian pula, di zaman itu akan jarang turun hujan, sering terjadi bencana, gempa, banjir, gunung meletus. Harga-harga barang akan naik tajam, kaum perempuan keluar dengan berpakaian tapi pada hakikatnya tidak menutupi tubuhnya.

Hari Kiamat 3

 

 

 

 

Tanda-tanda kiamat kecil yang lain yakni, terjadi perang antara Yahudi dan Islam. Akhirnya kaum Muslimin membunuh mereka sampai akhirnya orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pepohonan, lalu pohon atau batu tersebut berbicara, “Wahai orang Muslim, wahai hamba Allah. Ini orang Yahudi di belakangku. Kemari, bunuh dia!.” Kecuali pohon Gharqad, karena sesungguhnya pohon Gharqad termasuk pohon orang Yahudi

Kiamat Kecil memang sudah dirasakan hidup bersamaan dengan jalan kehidupan kita sehari-hari. Salah satunya ditandai dengan banyaknya orang-orang yang menyia-nyiakan salat dan lebih banyak mengikuti hawa nafsunya. Bahkan banyak juga orang-orang yang mulai berkhianat, berkata dusta serta korupsi dan nepotisme. (Bersambung…..)

Artikel ini ditulis oleh: