Ribuan petani tebu dari berbagai daerah beunjukrasa di Taman Pandang Istana, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (28/8). Petani menuntut kenaikan harga gula dan meminta pemerintah menghentikan impor gula. Dalam aksinya, petani melakukan unjuk teatrikal dengan menghamburkan sekarung gula rafinasi. Juga penggambaran  mafia gula yang dikalahkan para. AKTUAL/Tino Oktaviano

Cirebon, Aktual.com – Petani tebu di Cirebon, Jawa Barat, menolak harga pembelian gula oleh Perum Bulog sebesar Rp9.700 per kilogram, karena merugikan.

“Kami menolak pembelian gula yang hanya dihargai Bulog sebesar Rp9.700, ini tidak berdasar dan sangat merugikan petani tebu,” kata petani tebu Mae Azhar di Cirebon, Jabar, Senin (30/7).

Menurut dia, penetapan harga pembelian Rp9.700 dari Bulog itu tidak masuk akal, karena ongkos produksinya sudah melebihi harga itu, sehingga petani dipastikan merugi.

Azhar yang juga Wakil Ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jabar mengatakan sudah empat tahun terakhir harga gula petani dipermainkan dan petani terus dirugikan dengan kebijakan pemerintah.

“Setiap musim giling, harga gula petani terus turun dan murah, kemudian nanti Bulog menawarkan untuk membeli, agar seolah-olah hadir untuk membantu petani, padahal tidak,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid