Jakarta, Aktual.com – Ada beberapa perbedaan dari penyelenggaraan olimpiade sains mahasiswa yang rutin digelar Pertamina tiap tahunnya dan kini sudah memasuki tahun ke sembilan.

Dr Yasman selaku Ketua Panitia Teknis Pertamina Science, perbedaan yang mencolok adalah dari brand (nama). Sebelum-sebelumnya, namanya Olimpiade Sains Nasional (OSN). Sekarang menjadi Pertamina Science Olympiad di tahun ini.

“Perubahan brand menjadi bahasa inggris karena sekarang untuk regional ASEAN. Kalau sebelumnya hanya untuk tingkat nasional,” ujar dia, di Jakarta, Senin (29/8).

Perubahan lainnya, pemakaian sistem seleksi yang berbeda di daerah. Yakni dengan menerapkan sistem Computer Based Test (CBT) untuk tes. Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk babak penyisihan berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) dan terbatas di 43 perguruan tinggi saja.

Kata dia, perubahan sistem itu dilakukan untuk menambah jangkauan jumlah peserta di olimpiade 2016 ini. “Diharapkan bisa memperluas akses kompetisi bagi seluruh mahasiswa di perguruan tinggi di berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Yasman.

Dengan sistem online, peserta tidak harus terkendala jarak dan lokasi seleksi. Dengan begitu jumlah peserta pendaftar diharapkan meningkat.

Diakuinya, dengan menggunakan CBT, kejujuran dari peserta dalam mengerjakan soal. Sebab diakuinya sangat mungkin terjadi kecurangan seperti ‘joki’ dalam mengerjakan soal teori. “Di sinilah diuji kejujuran dari peserta,” ujar dia.

Diakui dia, dengan penggunaan CBT, untuk level soal yang dipilih adalah yang sukar. Sehingga diharapkan tingkatan peserta adalah yang memiliki kompetensi yang tinggi di tingkat nasional. Penyusun soal teori disusun dari tim Universitas Indonesia.

Sistem kompetisi di Pertamina Science Olympiad 2016 terdiri dari dua kategori, yakni teori dan proyek sains. Peserta nasional untuk kategori teori. Sedangkan proyek sains bersifat regional.

Yasman mengatakan, perbedaan olimpiade Pertamina adalah menerapkan soal-soal yang memberi kesempatan bagi peserta untuk memecahkannya dari berbagai sudut pandang. “Jadi bukan hanya satu teori saja,” ujar dia.

Pertamina Science Olympiad 2016 merupakan ajang yang digelar untuk kesembilan kalinya. Ajang ini terbuka bagi seluruh mahasiswa S1/D4/D3, yang bukan pemenang OSN Pertamina pada tahun sebelumnya atau mahasiswa yang pernah mengikuti olimpiade sains internasional

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara