Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro

Jakarta, Aktual.com- Vice President Corporate Communication Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro mengklaim berhasil menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar, Premium dan Avtur pada kinerja tahun 2016.

Dia memaparkan, pada tahun 2014 besaran impor premium 115,328 (Million Barel/MB), kemudian pada tahun 2015 menurut menjadi 102,626 MB, sedangkan tahun 2016 menyisakan 67,873 MB.

“Kita berhasil menurunkan impor premium 30% pada tahun ini. Kita lihat Premium, dari 2014 sekitar 62%, di 2015 bisa kita turunkan hanya 60%. Dan Year to date November kemarin 54%,” katanya di Jakarta, Selasa (17/1)

Kemudian untuk Solar, pada tahun 2014 Pertamina melakukan impor sebesar 33,923 MB. Di tahun 2015 ditekan menjadi 11,602 MB, dan tahun 2016 berkurang menjadi 6, 99 MB

“Solar juga turun jauh, ini menunjukkan bahwa memang kilang kita sudah banyak produksi Solar, dan Solar juga dari sisi konsumsi juga banyak ternyata terdelusi akibat banyaknya pembangkit yang masih menggunakan batubara atau beralih ke gas,” tuturnya.

Adapun terkait Avtur, pada tahun 2014 kebutuhan impor mencapai 5,915 MB, di tahun 2015 malah meningkat hingga 7,556 MB, namun 2016 angka impor kembali menurun sebesar 5,999 MB.

“Avtur angkanya masih berimbang, karena avtur memang banyak masih berasal dari kilang Balongan. Karena Balongan juga banyak untuk supply Jawa bagian Barat terutama untuk Bandara Soekarno-Hatta. Soetta sendiri kan komposisinya bisa diatas 50% konsumsi avtur nasional,” tandas Wianda.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs