Seperti saya bilang dulu. Kalau membaca manuver para menteri-nya Presiden Jokowi seperti permainan catur bisa bingung dan pusing tujuh keliling. Sebab meskipun ada di papan catur, pola dan model permainannya itu menggunakan pakem permainan Halma atau dam dam das.

Semua pemain boleh melangkah sesukanya. Maju boleh, mundur silahkan. Gerak diagonal bisa, mau linear juga monggo. Mau satu dua langkah juga boleh, mau lompat kalau mampu juga silahkan.

Mau konkritnya?: Menteri Koordinator Kemaritiman, menangani Freeport, sektor pertambangan yang semestinya wewenang Menteri ESDM atau Wakilnya.

Menteri Keuanganm malah ngurusin Narkoba, sampai sampai belain ke TKP dan ikut menyaksikan pemusnahan Narkoba.

Lantas Kapolri, malah lebih seru lagi. Berpartisipasi dalam mengurus soal beras. Padahal ini kan wewenang menteri pertanian.

Kok bisa ya? Ya namanya juga permainan halma. Apapun langkahnya, yang penting tujuannya. Memasuki daerah kekuasaan lawan. Dan dapat skor sebanyak-banyaknya.

Jangan-jangan, ini merupakan rancang bangun sistem, yang mana hanya ada satu masakah, tapi banyak chef alias juru masak. Yah, namanya juga Indonesia baru.

Hendrajit