Anak buah kapal (ABK) KN 4802 Singa Laut menahan sejumlah tersangka penyelundup saat simulasi di perairan Selat Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (8/12). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari manuver lapangan pada latihan bersama (latma) yang melibatkan Bakamla Zona Maritim Tengah, Polair Polda Sulut, BNN dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dalam penanganan penyelundupan narkoba dan material berbahaya melalui jalur laut. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Satuan Tugas (Satgas) Interdiksi Terpadu Sulawesi Selatan memperketat pengawasan dan jalur pengiriman narkoba antar daerah dan antar negara. Pengetatan pengawasan ini untuk mempersempit ruang gerak pengedar narkoba.

Satgas Interdiksi Terpadu ini melibatkan banyak lembaga dan instansi. Diantaranya Polda Sulsel, Otoritas Kepelabuhanan, Otoritas Bandara Internasional Hasanuddin, TNI (AU,AD,AL), Bea Cukai, Keimigrasian, Balai Karantina Pertanian, BIN hingga jasa pengiriman seperti PT Pos Indonesia, JNE dan lainnya.

Humas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel Andis Suryandis di Makassar, Senin (13/2), mengatakan, salah satu keberhasilan tim yakni menggagalkan penyebaran narkoba sekitar 10 kilogram (kg) pada 31 Desember 2016 di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar.

“Tim Interdiksi Terpadu berada di bawah langsung Kepala BNNP Sulsel terus melakukan koordinasi karena Sulsel khususnya Makassar ini menjadi sasaran utama dari peredaran narkoba oleh para pengedar internasional,” jelasnya.

Dijelaskan, Satgas Interdiksi Terpadu selain memeriksa arus barang dan orang yang masuk serta keluar seluruh pelabuhan di Sulsel dan bandar udara, juga melakukan patroli laut denga menyusuri perairan yang sangat luas dari TNI AL dan Polair Polda Sulsel.

Sulsel sendiri masuk skema peredaran narkoba oleh para bandar internasional dan terbukti seringnya ditemukan pengiriman narkoba dalam jumlah besar dari Malaysia dan Tiongkok melalui jalur laut dan udara.

“Kita bagi tugas saja, ada yang patroli di perairan, ada yang memeriksa setiap barang dan orang di pelabuhan sama bandara dan ada juga yang patroli. Pokoknya semua sudah menyebar dan nanti dikoordinasikan hasilnya,” kata Andis. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh: