Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) kemungkinan masih tak akan berbeda dari sebelumnya, yakni masih berada di zona merah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) sepertinya akan memasuki periode pelemahan usai di pekan pertama tahun 2018 cukup besar penguatannya.

Hal ini karena kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mulai dipertanyakan target-target asumsi makronya. Terutama target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Reza Priyambada, analis pasar uang PT Binaartha Sekuritas menyebutkan, di tengah langkah Presiden Jokowi yang menggelar rapat kabinet terbatas mengenai investasi dan perdagangan, justru pergerakan rupiah cenderung kembali tertekan.

“Rupiah yang mulai tertekan itu karena merespon isi pidato Presiden Jokowi tersebut. Makanya pekan depan diperkirakan akan mengalami periode teetekan usai mengalami kenaikan tinggi sejak awal perdagangannya di tahun ini,” jelas Reza di Jakarta, Sabtu (6/1).

Dalam Rapat kabinet terbatas, Presiden menindaklanjuti Sidang Kabinet Paripurna yang sebelumnya digelar di Istana Negara. Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan kepercayaan dunia internasional terhadap ekonomi Indonesia, khususnya investasi yang semakin meningkat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid