Surabaya, Aktual.co — Akademisi Pendidikan Zaenal Maliki menyebutkan bahwa perubahan sistem pendidikan Kurikulum 2013 ke 2006 sedikit banyak ada unsur politik.
Hal ini dikarenakan keputusan pemerintah  terlalu cepat dan tergesa-gesa sehingga berdampak luas.
“Saya tidak tidak bisa menilai apakah ini akan bergeser ke libelarisme atau tidak. Memang ciri utama pendidikan yang berideologi liberal adalah selalu berusaha menyesuaikan pendidikan dengan keadaan ekonomi dan politik di luar dunia pendidikan. Tetapi keputusan pemerintah terlalu cepat dan ada nuansa politik” Ujar Zaenal Maliki, Senin (15/12).
Unsur politik bisa jadi salah satu faktor, sebab berbeda rezim tentu berbeda garis politik. Tetapi, tidak boleh mengorbankan anak didik. Jika memang ingin merubah sistem pendidikan, tidak harus dalam waktu yang singkat, tetapi harus ada evaluasi dulu.
Meski demikian, jika tetap bertahan pada kurikulum 2013 atau kembali ke kurikulum 2006 adalah sebuah keputusan yang dilema.
“Kalau pakai kurikulum 2013, maka dunia pendidikan akan disibukkan dengan menutupi kekurangan-kekurangan yang ada seperti buku atau SDM Guru. Tetapi jika kembali pada 2006, maka akan terjadi pro kontra seperti ini.” Ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: