Gedung PLN (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Ekonom muda INDEF, Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut, kebijakan penghapusan golongan listrik sudah pasti akan memicu inflasi tinggi. Sehingga jangan harap inflasi tahun depan akan diangka 3,5 persen seperti target pemerintah.

Dia memperkirakan inflasi di 2018 akan disokong oleh kebijakan ini dan juga bakal dipicu oleh kebijakan energi lain, sehingga akan membuat inflasi bisa melewati batas 4 persen lebih.

“Dengan kebijakan ini bisa jadi dampak ke inflasinya itu bisa 4 persen lebih. Sama seperti tahun ini yang akan membuat inflasi tinggi gara-gara harga minyak dunia mulai naik, apalagi beban subsidi energi juga tinggi,” kata Bhima di Jakarta, Jumat (8/12).

Menurut Bhima, ditambah lagi di tahun depan kemungkinan harga BBM juga bisa disesuaikan. Sehingga pada akhirnya akan ditentukan mana yang lebih kuat antara Pertamina yang ingin menaikkan harga BBM atau keinginan pemerintah yang mempertahankan harga BBM di tengah tahun politik.

“Sehingga dengan kenaikan tarif listrik dan BBM itu akan menyebabkan inflasi tinggi di tahun depan,” kata dia.

Saat ini, kata dia, kinerja PLN memang sedang kedodoran. Tak hanya karena kinerja PLN yang menderita akibat kenaikan bahan bakunya seperti minyak dan batubara, tapi juga kinerja mereka belum efisien karena terus ditekan oleh target mega proyek 35 ribu MW.

D APBN sendiri, kata dia, harga minyak dipatok US$ 48 per barel sekarang sudah mendekati US$ 60 per barrel. Itu menjadi beban PLN.

“Dan kedua, soal penugasan 35 ribu MW sendiri yang asumsi dasarnya itu pertumbuhan ekonomi 7 persen. Sekarang pertumbuhan cuma tumbuh 5 persen. Jadi siapa yang akan menggunakan kelebihan pasokan listrik itu? Sementara PLN harus bangun terus,” jelas dia.

Dengan kondisi seperti itu PLN kian tertekan, sehingga akan membebankan ke masyarakat.

“Masuarakat yang sudah terbebani dengan penurunan daya beli akan semakin sengsara lagi dengan adanya penghapusan golongan tarif rendah ini, sehingga infasi tahun depan akan di atas 4 persen,” kata dia.

Pemerintah sudah memastikan akan menghapus golongan daya listrik bawah untuk kapasitas 900 VAmenjadi 1.300 VA. Sedangkan golongan 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, dan 4.400 VA yang jumlah pelanggannya mencapai 13 juta akan dihapus menjadi 5.500 VA.

 

Busthomi

Artikel ini ditulis oleh: