Pekerja menguruk jalan rusak dengan karung berisi limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3) di Desa Ngrandu Lor, Peterongan, Jombang, Jawa Timur, Kamis (2/6). Sebagian besar masyarakat di daerah setempat masih menggunakan slag atau ampas bijih seperti abu limbah peleburan logam sebagai bahan urugan jalan meskipun membahayakan bagi manusia dan lingkungan karena pertimbangan harga limbah B3 relatif murah yakni Rp150 ribu per truk. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/aww/16.

Cianjur, Aktual.com – Pengguna jalan di Cianjur, Jawa Barat, mengeluhkan rusaknya sejumlah ruas jalan nasional yang menyebabkan kecelakaan tunggal yang menimpa sebagian pengendara sepeda motor.

Rusaknya jalan nasional itu, terlihat di sepanjang Jalur Cianjur hingga kawasan Cipanas, Jalan Abdulah Bin Nuh tembus Jalan Raya Sukabumi dan beberapa titik di Jalur Puncak.

Sebagian besar jalan berlubang dengan kedalaman yang cukup bervariasi, bahkan di sepanjang jalur Cianjur-Cipanas, rusaknya jalan menyebabkan antrean panjang kendaraan setiap harinya, terutama pada jam-jam padat dan akhir pekan.

“Kalau dihitung dalam satu hari ada enam sampai sepuluh kejadian kecelakaan tunggal pengguna sepeda motor yang terjerembab akibat menghantam jalan rusak berlubang sepanjang empat meter itu,” kata Suryana (32) pemilik warung pada wartawan, Jumat (23/3).

Dia menjelaskan, jalan utama antar kota yang membentang di wilayah Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur dan dikenal dengan Jalan Cangklek itu, sudah rusak sejak beberapa bulan terakhir dan hingga saat ini belum mendapat perbaikan dari dinas terkait.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid