Kebakaran di Pasar Senen tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 04.43 WIB dan masih dalam penanganan petugas yang mengerahkan hingga 43 unit mobil pemadam kebakaran. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pengelola Blok I dan II Pasar Senen menepis adanya motif tertentu dalam kebakaran Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Kamis (19/1) lalu. Pengelola merasa sedih mendapati anggapan tersebut.

“Sedih saya dengar itu. Kami tentunya bukan perusahaan biadab,” kata pimpinan pengelola Blok I dan Blok II Pasar Senen, Prismo, kepada Aktual di sekitar lokasi kebakaran, Kamis (19/1) malam.

Disampaikan, pihaknya sangat menghormati kontrak sisa kontrak Hak Guna Pakai kios yang dimiliki oleh para pedagang. Pihaknya juga senantiasa memperhatikan pelayanan terhadap pedagang. Hal ini dapat dilihat dari pembenahan yang dilakukannya terhadap Pasar Senen.

“Saya memang baru dua tahun di sini, tapi para pedagang tahu bagaimana saya,” terangnya.

Sebelumnya, beberapa pedagang mencurigai adanya motif bisnis dibalik musibah kebakaran yang menghanguskan Pasar Senen. Kecurigaan itu mirip dengan kejadian kebakaran Blok II pada April 2014 silam.

Saat itu, kata dia, para pedagang sempat diberitahukan untuk segera mengosongkan kios karena akan ada peremajaan bangunan di pasar tersebut. Namun menolak dan akhirnya terjadi kebakaran.

“Dulu kita mau digusur tapi kita enggak mau, enggak lama kebakaran Blok II,” ujar pemilik kios di Pasar Senen yang enggan disebut namanya kepada Aktual, Kamis (19/1).

Pasca kebakaran 2014, harga sewa kios di Blok III mengalami kenaikan yang signifikan ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan harga kios diumumkan setelah adanya pembangunan bangunan Blok III pasca kebakaran.

“Setelah kebakaran harga kios jadi Rp 50 juta per meternya, naik jauh. Kita kan jadi mikir ada apa ini,” ucapnya.

Pemilik kios menyatakan beberapa waktu lalu sempat mendengar adanya rencana peremajaan bangunan Blok I dan II Pasar Senen. Bedanya, jika pada tahun 2014 lalu ada semacam pemberitahuan mengenai masa kontrak kios.

“Kalau dulu di Blok III memang ada pemberitahuan ke pemilik untuk mengosongkan kios. Kalau sekarang kita belum disuruh pindah karena kontrak masih sisa lima bulan,” jelas dia.

(Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh: