Wakil ketua DPR RI, Fadli Zon membacakan Puisi Musikal di Acara Tadarus Puisi Ramadhan di Hari Pancasila di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (1/6). Acara tersebut dihadiri atau diisi oleh politisi, seniman dan budayawan, diantaranya Taufik Ismail, Ridwan Saidi, Desy Ratnasari, Jaya Suprana, Fahri Hamzah, Neno Warisman, Rachel Maryam, Abrory Jabar, Iman Soleh dan Linda Djalil. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Alasan utama pengankatan Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan (Iwan Bule) sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat untuk mengamankan Pilkada Jawa Barat 2018, Pileg dan Pilpres tahun 2019 hal itu dikatakan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Disamping itu, menurut Tjahjo, sosok Iwan Bule diyakini mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal pemilu. Namun ia menggariskan bahwa Iriawan akan bersikap netral dan tidak masuk pada ranah politik praktis.

“Kuncinya, beri pelayanan masyarakat dengan baik. Urusan Pilkada itu tanggung jawab bersama, keamanan sudah disiapkan dari tingkat Polri sampai Danramil; melibatkan juga tokoh adat, agama,” kata Tjahjo Senin (18/6).

Masyarakat Jawa Barat yang memiliki hak suara, kata Tjahjo, menjadi tugas terdekat Iriawan. Dia menilai, hawa politik di Jawa Barat makin terasa tidak hanya untuk Pemilihan Gubernur, melainkan Pemilu Presiden 2019.

“Bagaimana pun untuk meningkatkan partisipasi politik sampai memasuki Pileg (Pemilu Legislatif). Kami sadar Pilkada (di Jabar) ini arwah Pileg (dan) Pilpres,” katanya.

Sementara Wakil Ketua DPR yang juga politisi Partai Gerindra mengatakan pelantikan Iwan telah menjatuhkan kredibilitas pemerintah. Karena sebelumnya Menkopolkumham penah menyatakan bahwa pengakatan Iriwan akan bermasalah secara hukum terkait Dwi Fungsi Polri.

“Dulu dinyatakan batal oleh Menkopolkumham, sekarang dilantik, ini jelas ada kebohongan publik. Pemerintah menipu rakyat. Pilkada Jabar ternoda,” tweet Fadli.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Dadangsah Dapunta