Bakal calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno melambaikan tangan usai pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Senin (13/8). KPU menyelenggarakan tes kesehatan bagi para kandidat capres dan cawapres Pilpres 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Padang, Aktual.com – Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Edi Indrizal, memperkirakan pada pilpres 2019 calon presiden Prabowo Subianto kembali berpeluang unggul di Sumatera Barat sebagaimana hasil perolehan suara pada pilpres 2014.

“Potensi terjaganya perolehan suara Prabowo tetap lebih besar sejauh ini ditambah dukungan cawapres Sandiaga Uno,” kata dia di Padang, Selasa (21/8).

Menurutnya dibandingkan Jokowi yang memilih Ma’ruf Amin sebagai wakil, efek positif dari elemen kejutan yang dibawa wakil Prabowo yaitu Sandi di Sumbar maupun bagi perantau Minang akan terasa lebih besar.

“Saya kira tetap berat bagi Jokowi bisa menang di Sumbar, memang ada potensi tambahan suara dibanding pilpres 2014 lalu terkait kerja nyata yang sudah dilakukannya selama ini,” kata dia.

Ia menerangkan preferensi pemilih Sumbar yang khas baik secara ideologis maupun psikologis tetap masih kuat tampaknya yaitu bukan capres yang diusung PDI Perjuangan.

Selain itu secara sosiologis pasangan Jokowi yakni Ma’ruf Amin yang lebih menonjolkan simbol NU cenderung juga kurang sesuai dengan afiliasi mayoritas Islam di Ranah Minang yang identik dengan Muhammadiyah dan lainnya.

“Karena itu saya kira tetap cukup berat bagi Jokowi untuk bisa naik dari perolehan pilpres 2014 lalu,” ujarnya.

Ia memberi contoh saat Prabowo yang dulu pernah berpasangan dengan Megawati pada Pilpres 2009 juga kurang mendapatkan suara di Sumbar.

“Selagi diusung PDI Perjuangan sebagai parpol utama berat untuk meraup suara secara signifikan di Sumbar,” katanya.

Pada pilpres 2014 di Sumbar pasangan Prabowo-Hatta Rajasa memperoleh 1.797.505 suara atau 76,92 persen dan Jokowi-Jusuf Kalla 539.308 suara atau 23,08 persen.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: