Padang, Aktual.com – Peneliti sekaligus penggiat hewan melata atau reptil dan Komunitas Pecinta Hewan Salvator, Fakhrul Reza berhasil mengidentifikasi sebanyak 52 jenis spesies hewan reptilia, seperti ular, kadal dan kura-kura di sekitar wilayah perbukitan Karamuntiang, Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

“Menurut hasil penelitian dari peneliti KPH salvator dan tim Biologi Unand hingga 2011 lalu, ke 52 spesies tersebut terdiri atas tiga ordo dan 12 keluarga atau family,” kata Fakhrul di Padang, Rabu (1/7).

Dia menyebutkan, tiga ordo reptilia tersebut, yakni jenis cecak dan kadal atau “Sauria”, kemudian ular atau “serpentes” serta jenis kura-kura atau “Testudines”.

Dari 52 spesies reptilia tersebut, ordo serpentes atau ular menjadi jumlah paling banyak dengan 32 spesies.

Beberapa jenis yang termasuk dalam ordo tersebut, misalnya, ular kobra Sumatera atau Naja sumatrana, ular piton atau phyton reticulatus dan ular hijau jenis famili viperidae.

Kemudian ordo kedua terbanyak, yakni sauria atau kadal yang jumlahnya mencapai 15 jenis spesies. Yang tergabung dalam ordo ini seperti tokek, tokek raksasa, kadal, cicak, biawak dan sebagainya.

Sementara ordo testudines atau kura-kura menjadi yang terkecil jumlahnya dengan dua family, yakni Geoemydidae dan Trionychidae.

“Kesemua hewan tersebut tersebar di beberapa lokasi antara lain hutan Biologi Universitas Andalas, wilayah Limau Manis hingga halaman kampus,” katanya.

Khusus untuk jenis ular banyak ditemukan di daerah hutan Biologi Unand dan Limau Manis.

Sementara jenis testudines dan sauria lebih banyak terdapat di halaman dan lingkungan areal pemukiman penduduk.

“Selain jenis reptilia, di Bukik Karamuntiang juga memiliki 18 spesies katak, 150 lebih burung serta 10 jenis tikus, tidak heran banyak yang bilang bahwa daerah ini merupakan areal konservasi hayati,” katanya.

Sementara itu, akademisi Biologi Unand Wilson Novarino menambahkan selain jenis reptil, daerah di sekitar Bukik Karamuntiang juga kerap menjadi wilayah singgah harimau Sumatera (Panthera tigris).

Pada periode tertentu, hewan yang kini statusnya dilindungi tersebut kerap masuk ke areal hutan biologi Unand dengan meninggalkan jejak kaki atau tertangkap oleh kamera trap saat melintas.

Sedangkan salah seorang warga yang tinggal di sekitar kampus Unand, Mak Itam, juga membenarkan bahwa Limau Manis memiliki banyak spesies hewan dan tanaman.

Karena letaknya berbatasan langsung dengan perbukitan Bukit Barisan, wajar jika keanekaragaman spesiesnya melimpah, ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: