Jakarta, Aktual.co —Di 2015, Pemerintah Kota Bekasi fokus selesaikan persoalan kemacetan dan banjir. 
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pekerjaan rumah yang dikebut penyelesaiannya di 2015 yakni, pengentasan 49 titik banjir, dan 19 titik kemacetan. “Yang pada 2014 belum sepenuhnya kita kerjakan,” kata dia di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (4/1).
Untuk mengentaskan titik banjir, berikut penjelasan Rahmat.  Yakni membuat sodetan sungai menuju kanal banjir timur (KBT), perbaikan saluran air. “Hingga pembebasan lahan untuk pembuatan tandon air di sejumlah kawasan banjir,” ujar dia.
Ada sedikitnya tiga proyek pengentasan banjir di 2015 yang akan dimaksimalkan. Di antaranya pembuatan tandon air di Perumahan Dosen IKIP, Pengasinan, dan sejumlah kawasan di Kecamatan Bekasi Barat. Untuk pembebasan lahannya sudah dilakukan di 2014. Dengan luas masing-masing tandon seluas satu sampai dua hektar. 
Sedangkan untuk upaya penanggulangan titik kemacetan dilakukan dengan penerapan rekayasa lalu lintas, operasional armada pengangkut massal, hingga pembuatan jalan alternatif.
Dengan cara itu, Rahmat mengklaim pihaknya telah mengurai kemacetan di lima titik di 2014. Di antaranya di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di simpang Tol Bekasi Barat I, Kecamatan Bekasi Selatan.
“Penanggulangannya kita lakukan dengan pembangunan pintu selatan (Ramp Tol Bekasi III) Kalimalang, untuk membagi beban transportasi dalam tol,” katanya.
Pemkot Bekasi juga membangun jalan sisi Kalimalang. Sehingga kendaraan yang keluar tol tidak seluruhnya menumpuk di Jalan Ahmad Yani.  Titik selanjutnya ada di sekitar kawasan Telukbuyung, Bekasi Timur, tepatnya di sekitar Jalan Perjuangan. 
“Kita membangunan jalan sisi barat Perjuangan mulai dari simpang PDAM Tirta Patriot hingga Universitas Bhayangkara,” katanya.
Jalan tersebut, kata dia, mengurai kemacetan di sekitar Jalan Perjuangan dan sekitar Stasiun Kota Bekasi. Titik berikutnya di Simpang Sumir, Kecamatan Pondokgede dengan cara memperlebar badan jalan.
Penanggulan macet juga dilakukan pihaknya di Jalan Komsen, Jatiasih dengan cara pembebasan lahan milik warga. Sehingga kanan dan kiri jalan sudah berfungsi optimal.  Sementara titik terakhir ada di Jalan Djoyomartono, simpang Tol Bekasi Timur dengan pelebaran jalan.

Artikel ini ditulis oleh: