Gas Elpiji 3Kg hanya untuk warga ekonomi rendah. (ilustrasi/aktual.com)
Gas Elpiji 3Kg hanya untuk warga ekonomi rendah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Selain menunda kenaikan tarif listrik hingga Desember 2017, Pemerintah juga memutuskan untuk tidak menaikkan harga LPG 3 kg, periode 1 Juli hingga 30 September 2017. Untuk itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meminta agar penjualan eceran tetap menjual dengan harga normal.

“Untuk LPG eceran yang 3 kg, keputusan Bapak Presiden mulai 1 Juli sampai 30 September 2017 harganya juga tidak naik. Pemerintah menghimbau supaya harga ecerannya itu tidak dijual semaunya sehingga harga yang diberikan ke masyarakat masih disubsidi tapi para pengecernya mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya. Ini yang kita himbau untuk tidak dilakukan,” tegas Jonan yang diterima Aktual.com Kamis (22/6).

Terkait subsidi LPG 3 Kg ini, sesungguhnya pemerintah telah berencana untuk mengintegrasikanya dengan program bantuan sosial (bansos) dalam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Berdasarkan penjelasan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa; perencanaan itu akan diimplementasikan ke rumah tangga miskin dan usaha mikro pada Februari 2018, di mana setiap rumah tangga miskin akan memperoleh subsidi 3 tabung LPG per bulan, sedangkan untuk usaha mikro 9 tabung LPG 3 kg per bulan.

“Subsidi LPG itu sangat besar dan sekarang akan menggunakan basis data terpadu 40 persen. Kalau 40 persen itu basisnya rumah tangga, 25.590 juta keluarga itu akan menerima subsidi. Nanti akan ada 2,3 juta usaha mikro. Itu juga akan terima subsidi. Kalau usaha mikro 9 tabung perbulan, rumah tangga 3 tabung per bulan. Hanya hitung-hitungan perkilonya berapa, itu yang sedang di-exersise kembali oleh Kementerian ESDM,” tuturnya.

Terkait penerima bansos, Khofifah menjelaskan, pada tahun ini telah ada 6 juta penerima manfaat yang sudah menggunakan sistem e-wallet. Untuk bansos energi, Pemerintah juga telah melakukan exercise. Meski belum komprehensif seperti yang direncanakan, namun sistem ini juga bisa menggunakan KKS.

“Belum sekomprehensif seperti yang direncanakan, cuma kita ingin tahu menggunakan sistem ini (e-wallet), sebetulnya sudah bisa apa belum jikalau bansos-bansos itu akan diintegrasikan dalam 1 kartu. Ternyata itu sudah bisa sehingga misalnya ada bansos atau energi lain diintegrasikan, sebenarnya sistem ini sudah bisa jalan,” imbuh Khofifah.

Dadangsah

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Arbie Marwan