Sri Mulyani

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah dalam RAPBN Tahun Anggaran 2019, mengurangi belanja barang, dan merealokasikan ke belanja prioritas untuk membangun sarana dan prasarana sekolah yang rusak.

“Ada sekitar Rp34,1 triliun dari pagu indikatif awal dari kementerian dan lembaga yang kita lakukan pendisiplinan, yaitu mengurangi belanja barang, dan Presiden meminta supaya Rp34,1 triliun direalokasikan ke belanja prioritas,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani seusai Sidang Kabinet Paripurna di halaman Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu (18/7).

Menurut Sri Mulyani, anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana sekolah yang rusak.

Pelaksana pembangunan sarana pendidikan itu adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Itu termasuk koordinasi dengan berbagai belanja untuk pembangunan sekolah dan kelas yang rusak baik itu di Kemendikbud atau di Kementerian Agama, dan yang selama ini di daerah melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) fisik,” kata Menkeu.

Menteri menambahkan karena kemampuan pelaksanaan yang baik oleh Kementerian Pupera, Presiden menginstruksikan Menteri Basuki Hadimuljono untuk menjalankan program pembangunan fisik kendati menggunakan anggaran pendidikan.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga meminta dialokasikan untuk pembangunan atau renovasi pasar yang terkena bencana alam atau kebakaran.

“Nanti Presiden akan menerbitkan inpres khusus, untuk hal-hal yang sifatnya konstruksi dan pembangunan fisik ini bisa dikoordinasikan oleh kementerian, yaitu Kementerian PU,” ujar Ani.

Pemerintah telah melakukan sidang kabinet paripurna yang membahas RAPBN 2019.

Dalam sambutan pembukaannya, Presiden Joko Widodo meminta kementerian dan lembaga untuk menyusun postur anggaran dalam RAPBN 2019 secara realistis.

Kepala Negara mengarahkan postur RAPBN 2019 sapat menguatkan pondasi perekonomian dalam negeri serta mampu mengantisipasi ketidakpastian perekonomian global.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: