Stok BBM langka. (ilustrasi/aktual.com)

Banjarmasin, Aktual.com – Pemerintah terus menambah titik dalam memperluas Program BBM Satu Harga di seluruh penjuru nusantara. Alih-alih menanti kesuksesan program tersebut namun nyatanya pelayanan BBM berdasarkan Pantuan di Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Ahad (19/11) untuk jenis premium dan solar bersubsidi terkadang ada dan kosong pada SPBU di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

Karenanya, para sopir dan pemilik kendaraan bermotor yang menggunakan premium dan solar bersubsidi menjadi kelimpungan serta mengeluh atas ketidaknormalam pelayanan/ketersediaan kedua jenis BBM itu.

Sebagaimana penuturan salah seorang sopir taksi angkutan umum jurusan Banjarmasin – Gambut Kabupaten Banjar (Jalan A Yani Km14) terpaksa ke sana kemari mencari SPBU yang ada persediaan premiumnya.

“Di luaran atau pedagang kaki lima (PKL) memang ada jualan bensin (premium), tetapi harga sedikit naik dari SPBU. Sedangkan kami hasil menaksi tidak seberapa,” tutur sopir tersebut.

Sebagai sebab akibat ketidaknormalan kesediaan premium dan solar bersubsidi itu, antrean truk masih panjang pada beberapa SPBU, seperti di wilayah Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Antrean panjang truk dan mobil lain pengguna solar terlihat di antaranta pada SPBU Jalan A Yani Km5,5 Banjarmasin, Km17 Kabupaten Banjar, dan Km26 Landasan Ulin Kota Banjarbaru.

Sementara operatur salah satu SPBU di Jalan A Yani mengatakan, ketidakmaksimalan pelayanan sudah sejak lama atau sekitar sebulan.

“Dari informasi dan pengalaman seperti solar bersubsidi mengalami penurunan pasokan ke SPBU, yaitu kalau dulu tiga mobil tanker, kini hanya dua mobil tangki,” ujar operatur itu.

“Kabarnya, enah betul atau tidak, solar mau diganti dengan produk baru yang harganya lebih mahal, yaitu menjadi Rp7.500/liter,” lanjutnya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara