Ribuan massa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) melakukan aksi menolak segala bentuk Penggusuran Pemukiman Rakyat dan Reklamasi Teluk Jakarta di depan Balaikota, Jakarta, Senin (26/9/2016). Aksi Front Perjuangan Rakyat (FPR) dalam memperingati Hari Tani Nasional yang ke - 56 dan menolak dijalankannya Reforma Agraria Palsu Jokowi-JK.

Jakarta, Aktual.com – Penggagas Dewan Nasional, Yudi Suyuti, menilai pemerintahan sekarang membawa konsep baru bernama nasionalis cukong atau Nasakong. Berlaku demikian sebab saat ini jalannya pemerintahan beriringan dengan para taipan.

“Pemerintah sekarang itu Nasakong, Nasionalis Cukong,” ujar Yudi Suyuti dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Kamis (9/2).

Istilah Nasakong ini sendiri merupakan plesetan dari konsep politik yang digaungkan oleh Presiden Pertama RI Soekarno dalam era Demokrasi Terpimpin. Nasakom merupakan akronim dari Nasionalis, Agama dan Komunis.

Praktik Nasakong saat ini, lanjut Yudi, telah mengakibatkan kehidupan politik dan ekonomi Indonesia menjadi kacau-balau. Kontradiksi antara kondisi taipan dan rakyat kecil dapat dilihat dari mulusnya proyek reklamasi di tengah sulitnya kondisi ekonomi yang dialami masyarakat.

Mereka yang berfikir kritis terhadap kebijakan pemerintah yang beriringan dengan cukong kemudian dibungkam. Ia menyinggung bagaimana para tokoh politik dan aktivis dijerat pasal makar yang disebutnya sebagai bagian dari kriminalisasi.

“Nasakong itu pembunuhan demokrasi, kemiskinan dan tindakan penghisapan-penghisapan yang lain,” tutur Yudi.

(Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh: