Pekerja menyelesaikan proyek kontruksi konstruksi mass rapid transit (MRT) di jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (20/5/2017). Perkembangan pembangunan infrastruktur MRT Jakarta untuk ruas Jl RS Fatmawati, Jl Panglima Polim, sampai Jl Sisingamangaraja telah mencapai 44,90 persen. Proyek ini beroperasi sesuai dengan target, yakni pada bulan Maret 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Tepat pada 20 Oktober nanti, pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akan melewati usia tiga tahun kepemerintahan. Artinya kepemimpinan Jokowi – JK hanya menyisakan dua tahun dalam satu periode kepemimpinan pasangan Presiden dan Wakil Presiden.

Dalam rentang waktu yang mulai memasuki masa akhir jabatan ini, terdapat banyak keluhan masyarakat yang merasakan tekanan daya beli sebagai akibat jatuhnya pertumbuhan ekonomi nasional.

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan bahwa program pemerintahan Jokowi – JK menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur, sehingga sebagian besar belanja APBN di alokasikan kepada sektor tersebut.

Mengingat program ini merupakan program jangka panjang yang mayoritas baru akan dirasakan manfaat dalam waktu lebih dari tiga tahun, maka berpengaruh buruk pada ekonomi jangka pendek.

“Kalau suatu negara sedang giat giatnya membangun infrastruktur, itu sudah pasti core inflation nya naik,” ujar Darmin di Jakarta, Senin (16/10).

Dia mencontohkan, pada pembangunan proyek prioritas berupa Light Rail Transit (LRT) yang dibangun sejak tiga tahun lalu diperkirakan baru bisa digunakan pada tahun depan, bahkan tidak menutup kemungkinan akan lebih molor dari waktu yang ditargetkan.

“Kalau yang namanya infrastruktur, misalnya LRT itu sudah dikebut 3 tahun belum selesai juga. Dan tahun depan mudah mudahan selesai. Itu berarti empat tahun, karena ada Asean Games kan. Tapi kalau tidak (selesai) bergerak lagi dia ke arah lima tahun,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan ratusan program strategis nasional, dari julah tersebut terdapat 37 Proyek Prioritas.

Berikut rinciannya:

-Jalan dan Jembatan
1. Jalan Tol Balikpapan – Samarinda
2. Jalan Tol Manado – Bitung
3. Jalan Tol Panimbang – Serang
4. 15 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera
5. Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi
6. Jalan Tol Yogyakarta – Bawen

-Pelabuhan
1. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung
2. Pelabuhan Hub Internasional Bitung
3. Pelabuhan Patimban
4. Inland Waterways / Cikarang-Bekasi-Laut Jawa (CBL)

-Minyak dan Gas
1. Kilang Minyak Bontang
2. Kilang Minyak Tuban
3. Revitalisasi 5 Kilang Minyak Eksisting (RDMP) (Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju)
4. Lapangan Abadi WK Masela
5. Lapangan Unitisasi Gas Jambaran – Tiung BiruI
6. Indonesian Deepwater Development (IDD)
7. Pengembangan Tangguh Train 3

-Air dan Sanitasi
1. Pengolahan Air Limbah Jakarta
2. SPAM Semarang Barat
3. National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase
4. ASPAM Jatiluhur
5. SPAM Bandar Lampung

-Kerera Api
1. Kereta Api Ekspres SHIA
2. Kereta Api Makassar – Parepare
3. Kereta Api Kalimantan Timur
4. Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum di wilayah Provinsi DKI Jakarta

Ketenangan Listrikan
1. Central Java Power Plant (CJPP) / PLTU Batang
2. Central – West Java Transmission Line 500 kV (4 Provinsi)
3. PLTU Mulut Tambang (5 Provinsi)
4. Transmisi Sumatera 500 kV
5. PLTU Indramayu
6. Energi Asal Sampah 8 Kota Besar
7. PLTGU (16 Provinsi)

-Transportasi Perkotaan
1. MRT Jakarta (Jalur Utara – Selatan)
2. Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi
3. Light Rail Transit (LRT) di Provinsi Sumatera Selatan

-Teknologi Informasi
1. Palapa Ring Broadband

 
Laporan Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh: