Mereka memberikan dukungan kepada KPK dan juga meminta Presiden Jokowi turun tangan langsung dengan cara membentuk tim khusus untuk mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Sudah satu bulan lamanya pihak kepolisian mengusut kasus penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Namun hingga kini belum ada titik terang siapa pelakunya.

Situasi ini lantas membuat pihak keluarga Novel kecewa, dan KPK turut merasakan kekecewaan tersebut.

“Kami juga mendapatkan informasi dari pihak Novel dan keluaga bahwa pihak keluarga cukup kecewa, karena lebih dari satu bulan pelaku penyerangan belum terungkap,” ungkap Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di kantornya, Jakarta, Jumat (12/5).

Di satu sisi, KPK mengaku menghormati segala upaya yang telah dilakukan polisi demi menguak kasus penyiraman ini. Namun KPK melihat harus kembali berkoordinasi dengan polisi.

Dalam rangka itu, sambung Febri, KPK tengah mempertimbangka beberapa cara agar dapat terlibat dalam pengusutan kasus yang menimpa Novel.

“Kita hormati Polri. Tapi karena sudah lewat 30 hari, kita perlu duduk bersama membahas rencana ke depan. Agar pelaku penyerangan bisa diproses lebih lanjut dan pikirkan bicara ke Presiden,” jelasnya.

Seperti diketahui, dugaan teror berupa penyiraman air keras kepada Novel terjadi pada 11 April 2017 lalu. Lantaran teror tersebut, Novel kini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura. Ada kerusakan cukup berat pada mata kirinya.

Beberapa hari lalu, polisi berhasil menangkap AL, orang yang dicurigai sebagai pelaku penyiraman air keras ke Novel. Tapi kemudian, polisi melepaskan AL dengan alasan ketidak cukupan bukti.

(Zhacky Kusumo)

Artikel ini ditulis oleh: