Suasana di sekitar makam TPU Karet Bivak, Jakarta, Selasa (28/2/2017). Dinas Kehutanan DKI Jakarta mengalokasikan dana Rp100 miliar untuk membenahi sekaligus menambah lahan pemakaman pada 2017. AKTUAL/Munzir
Suasana di sekitar makam TPU Karet Bivak, Jakarta, Selasa (28/2/2017). Dinas Kehutanan DKI Jakarta mengalokasikan dana Rp100 miliar untuk membenahi sekaligus menambah lahan pemakaman pada 2017. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, dipadati lebih dari 10 ribu peziarah pada hari kedua Lebaran 2018. Hal tersebut membuat lalu lintas di Jalan Penjernihan dan Jalan K.H Mas Mansyur macet total.

Sayangnya, meski jumlah peziarah meningkat dibanding hari-hari biasa, pedagang yang bisa menjajakan dagangnya mengaku tidak mendapat kenaikan keuntungan yang signfikan.

“Hari lebaran pertama kemarin kira-kira untungnya Rp300 ribu, tidak naik banyak dibanding hari-hari biasa yang untungnya Rp100 ribu,” kata Edison penjual kembang, Sabtu (16/6).

“Memang jumlahnya meningkat, yang datang juga orang-orang kaya kalau di Karet Bivak, mobilnya mewah-mewah, tapi mereka juga nawar harganya sadis. Ya saya untungnya segitu segitu aja,” ujar Edison.

Edison mengaku heran dengan peziarah yang datang dengan mobil mewah namun tetap menawar harga kembang. Padahal harga kembang, kata Edison, tidak dinaikan dibanding hari-hari biasa. Satu paket kembang hanya dijual Rp5.000.

“Tapi tetap saja ditawar oleh peziarah,Rp10 ribu jadi tiga kresek (paket), ya gimana. Padahal kami belinya dari pemasok dengan harga yang sudah naik,” katanya. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka