New york, Aktual.com – Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov, mengutuk peningkatan ketegangan terakhir di Jalur Gaza.

Dua hari belakangan ini telah menyaksikan peningkatan ketegangan paling serius di Jalur Gaza sejak konflik 2014 antara HAMAS dan Israel, kata Mladenov kepada Dewan Keamanan. “Semua itu telah menjadi peringatan buat kita semua betapa dekat kita dengan ambang perang setiap hari,” katanya, dikutip dari Xinhua, Kamis (31/5).

Antara Senin dan Rabu, 216 proyektil, roket dan bom mortir ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel, kata Mladenov, dengan mengutip Pasukan Pertahanan Israel. Walaupun kebanyakan proyektil itu dicegat oleh sistem Iron Dome Israel, satu menghantam halaman taman kanak-kanak di pertanian di dekat perbatasan Jalur Gaza, dan merusak satu rumah, katanya.

Sebagai reaksi atas serangan roket dan mortir tersebut, Pasukan Udara Israel melancarkan serangan terhadap 65 sasaran HAMAS dan Jihad Islam di Jalur Gaza dan menghancurkan satu terowongan sepanjang dua kilometer di penyeberangan Kerem Shalom, kata Mladenov.

“Untungnya, tak ada laporan mengenai korban jiwa di kedua pihak,” katanya.

Utusan PBB tersebut mengutuk serangan membabi-buta terhadap warga sipil.

“Serangan semacam itu sama sekali tak bisa diterima. Penembakan roket dan mortir terhadap warga sipil tak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun. Saya menggunakan kesempatan ini untuk menyeru masyarakat internasional untuk bergabung dengan saya dalam secara bulat mengutuk serangan membabi-buta terhadap warga sipil ini dan peningkatan keadaan yang berbahaya di Jalur Gaza,” kata Mladenov. Ia berbicara dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan yang diminta oleh Amerika Serikat.

Pada Selasa, Brigade Qassam HAMAS dan Saraya Al-Quds Jihad Islam, keduanya, mengaku bertanggung-jawab atas serangan roket dan mortir ke Israel, kata Mladenov.

Pernyataan bersama kedua faksi gerilyawan Palestina tersebut menyalahkan Israel karena menyerang petempur dan posisi militer mereka selama 48 jam sebelumnya, katanya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berikrar bahwa Israel akan “membalas dengan kekuatan sangat besar” atas serangan roket sebab selama lebih dari 24 jam masyarakat Yahudi di sekitar Jalur Gaza hidup dalam ketakutan atas serangan roket, kata Mladenov.

Ia menyatakan situasi telah tenang sejak Rabu dini hari.

Ia menyeru semua pihak untuk memelihara saling pengertian dan mencegah terulangnya setiap peristiwa yang membahayakan nyawa orang Yahudi dan Palestina.

Artikel ini ditulis oleh: