Rupiah (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Jelang libur akhir pekan ini, kurs rupiah pada Jumat (19/2) justru kembali melemah 18 poin pada posisi Rp13.520 per dolar AS. Padahal sore kemarin Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga menjadi 7 persen.

Setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate) ke level 7 persen dan Giro Wajib Minimum (GWM) primer ke angka 6,5 persen, laju rupiah pada transaksi di pasar uang hari ini bisa melanjutkan tren apresiasinya.

Kemarin, selain menurunkan BI Rate menjadi 7 persen dari sebelumnya 7,25 persen dan Giro Wajib Minimum (GWM) primer menjadi 6,5 persen, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 5 persen dan Lending Facility menjadi 7,75 persen.

Dengan kondisi itu, menurut analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, pihaknya memproyeksikan rupiah mampu untuk menjaga kestabilannya menuju level Rp13.300 sebagai resisten berikutnya.

“Laju rupiah akan berada di level Rp13.485-Rp13.300. Penguatan terhadap dollar AS ini, seiring dengan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunga,” jelas dia melalui analisis hariannya, Jumat (19/2).

Ia menambahkan, pasca pengumuman hasil RDG-BI yang memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7 persen, laju rupiah kembali menguat terhadap dollar AS.

Bahkan kata sia, pergerakan positif pada rupiah tersebut di luar perkiraan NH Korindo sebelumnya. Karena pada umumnya penurunan suku bunga akan direspons negatif oleh pergerakan valuta asing.

Di sisi lain, lanjut dia, pemangkasan besaran BI Rate dalam dua bulan berturut-turut membuat pelaku pasar kembali meyakini bahwa fundamental ekonomi Indonesia semakin pulih di tengah ketidakpastian kondisi global.

“Sebelumnya, kami menyampaikan laju rupiah terlihat masih akan melemah terhadap dollar AS, seiring dengan aksi tunggu pelaku pasar terhadao RDG-BI,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan